Sosok wanita yang membela warga yang gelar Baliho Ganjar saat kedatangan Presiden Jokowi, diketahui adalah Endah Subekti, Ketua PDIP Gunung Kidul.
Endah mengungkapkan bahwa aparat bukan cuma menangkap pelaku yang membentangkan spanduk dukungan Ganjar, Paspampres Jokowi juga melarang bendera PDIP dikibarkan.
Lewat video percakapan yang beredar, antara Endah dengan Rudi S Kamri, disebutkan adanya permintaan dari Paspampres untuk menurunkan bendera partainya saat kedatangan Presiden.
Endah mengungkap bahwa saat Presiden dijadwalkan datang, area Gunung Kidul dikepung oleh mobil tank dan mobil brimob PM seperti dalam situasi perang.
"Saya sebagai ketua partai ditelepon oleh kader dan simpatisan yang menyampaikan bahwa dua orang yang mengaku dari Paspampres meminta turunkan bendera PDIP," ujar Endah.
Menurut Endah, keputusan untuk menurunkan bendera PDIP di Gunung Kidul tersebut didasari atas alasan keamanan Presiden.
Namun, Endah menegaskan bahwa tidak ada aturan yang menyatakan bahwa bendera harus diturunkan saat Presiden lewat.
"Saya tidak mau menurunkan kecuali ini perintah presiden. Saya jawab bahwa bendera yang sudah kami kibarkan adalah simbol perjuangan yang pantang untuk diturunkan," lanjut Endah.
Endah juga menyoroti keberadaan bendera partai lain, seperti PSI dan Gerindra, yang tidak mendapat permintaan untuk diturunkan saat kunjungan Presiden.
"Kenapa bendera PSI bahkan sampai pukul 3 pagi masih ada, tapi tidak dilarang? Kenapa ada bendera Gerindra yang dipasang tanpa masalah? Sedangkan beliau menjadi presiden karena bendera PDI Perjuangan berkibar di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Meskipun mengikuti protokol pengamanan Presiden, Endah menyatakan bahwa keputusan untuk menurunkan bendera PDIP hanya akan dilakukan jika itu merupakan perintah langsung dari presiden sendiri.