Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik keras terhadap lembaga survei yang diasuh negara.
Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung mengkritik lembaga survei yang mengaku gagal mensurvei karena respondennya takut tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
Menurut Rocky Gerung, pengakuan tersebut menunjukkan bahwa lembaga survei tersebut telah dimanipulasi oleh pemerintah untuk melanggengkan kekuasaan.
Lembaga survei tersebut telah menggunakan bantuan dari pemerintah sebagai alat untuk menekan responden agar memberikan jawaban yang diinginkan oleh pemerintah.
Rocky Gerung mengatakan bahwa pengakuan Indopol menunjukkan bahwa lembaga survei tersebut memang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memanipulasi opini publik.
Ia menilai bahwa lembaga-lembaga survei tersebut tidak kredibel dan tidak independen.
"Lembaga survei yang digaji oleh negara itu tidak ada yang kredibel," kata Rocky Gerung.
"Semuanya dikendalikan oleh pemerintah untuk membenarkan keinginan Jokowi."
Rocky Gerung juga menyoroti kecurigaan publik terhadap lembaga survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi yang tinggi, tetapi di saat yang sama, harga-harga kebutuhan pokok terus naik dan lapangan kerja semakin sulit didapat.
Menurut Rocky Gerung, hal tersebut menunjukkan bahwa lembaga survei tersebut tidak jujur dan tidak objektif.
Ia menilai bahwa lembaga-lembaga survei tersebut sengaja merekayasa data untuk mendukung Jokowi.
"Lembaga survei itu tidak jujur," kata Rocky Gerung.
"Mereka sengaja merekayasa data untuk mendukung Prabowo- Gibran"
Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa hal ini telah terjadi sejak lama.
Lembaga survei tersebut selalu menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah yang tinggi, padahal di lapangan banyak rakyat yang mengeluhkan kondisi ekonomi yang semakin sulit.
"Lembaga survei itu sebenarnya digunakan untuk menggiring opini publik," kata Rocky Gerung.
"Kedua, untuk memblackmail para ketua-ketua umum partai untuk loloskan calon yang akan diusung oleh pemerintah."
Rocky Gerung juga meragukan bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung secara jujur dan adil.
Menurutnya, pemerintah akan melakukan segala cara untuk memenangkan Pemilu, termasuk dengan melakukan kecurangan.
"Saya kira ini sudah terlalu sudah sampai ke kecurangan kezaliman sudah sampai puncaknya," kata Rocky Gerung.
Rocky menyebut bahwa lembaga survei tersebut telah gagal mensurvei karena respondennya tidak mungkin berbicara jujur.
Menurutnya, responden tersebut takut tidak akan mendapat bantuan sosial (bansos) jika tidak menjawab sesuai keinginan pemerintah.
"Lembaga survei itu gagal mensurvei karena respondennya tidak mungkin berbicara jujur. Ketidakjujuran itu diakibatkan oleh ketakutan tidak memperoleh hadiah atau insentif dari pemerintah," kata Rocky.
Rocky juga menyebut bahwa pemerintah telah sengaja memelihara ketidakkritisan rakyat.
Hal ini terlihat dari banyaknya rakyat yang menerima bansos dan tidak berani berbicara kritis terhadap pemerintah.
"Jokowi gagal mencerdaskan kehidupan rakyat atau memang sengaja tidak mencerdaskan? Kalau sekarang kita buka sinonim dari gagal artinya kesengajaan," kata Rocky.
Rocky Gerung merujuk pada pengakuan lembaga survei Indopol yang menyatakan bahwa survei mereka tidak valid karena responden takut tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) jika memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan keinginan pemerintah.
"Jadi ini pengakuan jujur akhirnya ada lembaga survei yang mengaku secara jujur gitu apa yang terjadi di lapangan," kata Rocky Gerung
Rocky Gerung mengatakan bahwa lembaga survei yang digaji negara sengaja mengintimidasi responden agar memberikan jawaban yang menguntungkan pemerintah.
Hal ini dilakukan untuk menggiring opini publik dan menciptakan kesan bahwa pemerintah masih disukai oleh rakyat.
"Jadi ini perencanaan kejahatan dan kita bisa pantau juga itu dari sikap integritas lembaga-lembaga survei sikap integritas dari ketua-ketua parapol bahkan sikap integritas dari sebagian menteri kabinetnya yang akhirnya runtuh kan," kata Rocky Gerung.
"Saya ingin sebetulnya kalau berani mengambil sikap moral yang tegas itu di dalam Pilpres 2024 kalau terkumpul data yang cukup dan dengan moral yang kuat mereka katakan kami mundur dari Pilpres karena ini pasti pasti curang itu yang kita tunggu kan."
Rocky Gerung juga meragukan bahwa akan ada pemilihan umum yang adil di Indonesia pada tahun 2024.
Menurutnya, pemerintah akan menggunakan segala cara untuk memenangkan pemilu, termasuk dengan melakukan kecurangan.
"Saya tetap meragukan bahwa akan ada semacam Pemilu dimana itu karena kumpulan-kumpulan dendam sebetulnya makin memuncak," kata Rocky Gerung.