Sekitar 90 persen petani dan nelayan disebut terlilit utang. Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo menyatakan akan memberi solusi pada petani dan nelayan atas masalah itu.
"Kita akan lakukan pemutihan agar jutaan petani dan nelayan bisa pinjam lagi.
Tidak akan ditagih oleh bank-bank. Kita hapus," kata Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo di Semarang, Minggu (21/1/2024).
Lebih spesifik Hashim menjelaskan berdasarkan data yang dipegangnya, setidaknya 8 juta petani dan nelayan terlilit utang perbankan.
Pemutihan itu dilakukan agar para petani dan nelayan tidak masuk dalam daftar hitam sehingga kesulitan mengakses jasa perbankan.
"Mereka diberi hak pinjam lagi. Mau pinjam Rp5 juta, Rp10 juta, Rp500 ribu, monggo.
Pemerintah Prabowo-Gibran akan beri hak," jelasnya. Hashim menjelaskan utang yang melilit petani bahkan sudah ada sejak tahun 90-an melalui kredit usaha tani.
"Ada jutaan petani dan nelayan yang masih terbebani dengan utang lama itu namanya kredit usaha petani dan nelayan. Ini dari tahun 90-an, dari 97,98, 99 dan tahun 2000-an," papar Hashim.
Akibat terlilit utang lama, banyak petani dan nelayan kesulitan mengakses dana pinjaman sehingga berpotensi besar masuk jeratan pinjaman online (pinjol). Hashim juga menegaskan dengan program pemutihan tersebut perbankan tidak akan rugi.
Menurutnya utang lama sudah diganti oleh asuransi. "Kita jamin perbankan nasional tetap sehat. Tidak akan rusak. Bank itu tidak rugi karena utang lama diganti asuransi kredit, maka tidak rugi," ujarnya.
Selain soal pemutihan utang, Hashim juga menjelaskan soal program pembangunan rumah serta apartemen di desa dan kota. Dalam perencanaan akan dibangun 20-25 unit rumah di setiap desa di Indonesia.
Dia menambahkan, nantinya di perkotaan juga akan dibangun rumah susun atau apartemen seperti di Singapura. "Akan bangun 3 juta unit rumah dan apartemen untuk 3 juta keluarga.
Harapannya dalam 10 tahun kita akan bangun 30 juta rumah dan apartemen yang bisa tampung 150 juta warga kita, penduduk Indonesia yang belum punya rumah layak dan baik," tandas Hashim.