Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jawab Pertanyaan Rocky Gerung, Anies Janji Revisi UU ITE

Jawab Pertanyaan Rocky Gerung, Anies Janji Revisi UU ITE

Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, akan merevisi UU ITE jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.

Menurutnya, kebebasan berpendapat di Indonesia menjadi tertutup akibat UU ITE.

Hal ini dikatakan Anies saat menyampaikan gagasannya pada Sarasehan Ikatan Alumni (IKA) UNM di Hotel Four Points, Makassar, Sabtu (18/11/23).

Berawal saat Rocky Gerung yang menjadi penanggap melempar pertanyaan kepada Anies Baswedan.

Rocky bertanya apakah Anies akan membatalkan UU ITE karena status Rocky sebagai tersangka atau karena ada hal lain.

Rocky Gerung mengaku saat ini berstatus tersangka karena laporan DPP PDIP beberapa waktu lalu, dengan tuduhan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo.

"Pertanyaan saya, apakah Anies akan batalkan UU itu karena sahabatnya (Rocky Gerung) atau karena demokrasi," tanya Rocky.

Rocky melanjutkan, demokrasi adalah jaminan primer tentang kebebasan untuk berpikir.

"Karena kebebasan berpikir menghasilkan kebebasan berpendapat," jelasnya. 

Apalagi, kata Rocky, kritikan yang dilakukan dengan cara sopan dan santun akan membatasi seseorang untuk menyampaikan pendapat.

"Poin saya adalah kita sekarang dibikin dungu karena tidak mampu mengucapkan pendapat karena akan dihadang dengan kalau berpendapat mesti sopan dan santun," ungkapnya.

"Saya akan sopan dan santun pada ulama, saya akan sopan santun pada orang tua. Saya nggak mungkin sopan dan santun pada pejabat. Kasih kritik tapi sopan, artinya jangan kasih kritik," tambah Rocky.

Menjawab pertanyaan Rocky, Anies mengatakan tidak akan menghapus UU ITE tetapi akan merevisi UU tersebut, khususnya yang menjadi polemik.

"Itu akan direvisi, iya itu akan dikoreksi, itu sudah dikatakan berkali-kali," ujarnya.

Anies menegaskan, yang paling penting dari kritikan adalah substansinya.

Saat ini, kata Anies, sudah saatnya bagi para pengkritik untuk diberi ruang agar menjadi evaluasi demokrasi.

"Ketika kita bicara tentang kritik, sebuah kritik itu substansinya, mau caranya seperti apa, itu urusan pengkritik bukan urusan pendengar," ungkap Anies.

Olehnya, tergantung dari para pengkritik ingin mengkritik dengan cara apa, namun bagi yang substansinya dikritik harus memberikan hak jawab.

"Tapi bagi yang dikritik substansinya harus dijawab, harus dijelaskan dan harus diberi ruang itu," jelasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad


Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved