Keadaan di sekitar RS Al-Shifa di Gaza makin mencekam. Disebutkan ada sniper yang mulai menembaki para pasien.
Mencekam, itulah yang tergambar dalam situasi di sekitar RS Al-Shifa Gaza.
Nyawa pasien yang terpaksa dirawat di luar rumah sakit kini mulai terancam.
Pasalnya LSM amal bernama Doctors Without Border (MSF) mengatakan ada sniper yang mulai menembaki para pasien.
Baca juga: Ratusan Jenazah Bergelimpangan, RS Terbesar di Gaza Seperti Kuburan, Israel Tak Izinkan Pemakaman
Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi.
“Ada satu sniper yang menyerang para pasien, mereka terluka karena tembakan, kami mengoperasi tiga di antaranya,” kata MSF di akun Twitter mereka, Senin, (13/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
MSF juga menyebut satu mobil ambulans yang berada di dekat RS Shifa diserang. Ambulans itu berisi sejumlah pasien.
“Ketika kami mengirim ambulans untuk membawa pasien, beberapa meter kemudian, mereka menyerang ambulans itu," ujar MSF.
“Ada korban luka di sekitar RS. Mereka mencari perawatan, kami tidak bisa membawa mereka ke dalam,” katanya menambahkan.
Baca juga: Miris Kondisi RS Indonesia di Gaza, MER-C Kirim Surat ke Presiden Jokowi: Akankah Kita Terus Diam?
Dilaporkan ada 600 pasien rawat inap, 37 bayi, dan seorang pasien yang perlu perawatan intensif di RS itu.
Para tenaga kesehatan menolak meninggalkan para pasien hingga mereka sudah dievakuasi.
“Kami perlu jaminan akan adanya jalur yang aman karena kami melihat beberapa orang berupaya meninggalkan Al-Shifa, mereka membunuh pasien, mereka mengebom pasien, sniper membunuh pasien,” ujar MSF.
Perang antara Hamas dan Israel sudah berlangsung selama 39 hari.
Pihak berwenang di Palestina menyebut sudah ada 11.180 warga Palestina yang tewas.
Dari jumlah itu, sebanyak 7.700 di antaranya adalah anak-anak dan wanita. Adapun jumlah korban luka mencapai 28.200.
Sementara itu, menurut catatan resmi Israel, jumlah korban tewas di pihak Israel mencapai hampir 1.200 orang.
Palestina bantah tudingan Israel
Orang-orang menunggu di luar Rumah Sakit Al-Quds Kota Gaza pada 29 Oktober 2023, saat pertempuran antara Israel dan Hamas berlanjut selama minggu keempat.
Israel mengklaim ada warga Palestina bersenjata di Rumah Sakit Al-Quds di Gaza.
Namun, pada Senin (13/11/2023), Masyarakat Palang Merah Palestina (MPMP) membantah klaim itu lewat pernyataannya.
MPMP juga mengecam tudingan itu dan menyebutnya sebagai 'hasutan' untuk menargetkan RS itu dalam serangan Israel.
Sebelumnya, pada hari yang sama juru bicara tentara Israel, Avivhay Adraee, menyebut bahwa pihaknya diserang dengan rocket-propelled grenade (RPG) dan tembakan senapan yang berasal dari RS Al-Quds.
Baca juga: Rumah Sakit di Gaza Dibombardir Israel, Bantuan Tertahan, PBB: Jika Ada Neraka di Dunia, Itu di Gaza
Adapun pada Minggu, MPMP menyebut RS tersebut tidak bisa beroperasi seperti biasanya karena mengalami kekurangan bahan bakar dan listrik.
Meski demikian, banyak warga Gaza yang berlindung di kompleks RS itu karena berharap Israel tidak menyerangnya lantaran tempat itu adalah fasilitas publik.
Pihak berwenang di Gaza pada hari Minggu menyebut sebanyak 22 dari 34 rumah sakit di Gaza tak bisa beroperasi karena serangan Israel.