Politikus PDIP Deddy Sitorus mengaku mendengar kabar Ridwan Kamil (RK) ditawari banyak hal oleh capres lain agar tidak menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Namun, ia tak menjelaskan tawaran apa yang diberikan kepada RK.
"Yang saya dengar Pak RK sudah ditawari berbagai hal oleh calon lain agar tidak berpasangan dengan Mas Ganjar. Monggo, silakan dicek kebenarannya," kata Deddy kepada wartawan, Jumat (15/9).
Ia pun menanggapi pernyataan Waketum Golkar Melchias Markus Mekeng yang meminta partainya realistis bergabung dengan PDIP jika Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar. Deddy menegaskan Ridwan belum final menjadi cawapres Ganjar.
"Setahu saya putusan soal siapa bacawapres belum ada, Pak RK masih masuk pertimbangan bersama nama-nama lain," ucap Deddy.
"Kalau Golkar ingin bergabung seperti niatan kemarin tentu saja kami terbuka," tutup Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP (TKRPP PDIP) itu.
Sebelumnya, Mekeng menyebut Golkar harus realistis terkait masa depannya di Pilpres 2024 mendatang. Sebab, hingga saat ini belum ada kepastian siapa sosok yang akan menjadi bakal cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto.
"Airlangga harus rasional kalau enggak diambil sama Prabowo, lebih baik dukung RK (Ridwan Kamil) sama Ganjar agar Golkar tetap dapat porsi di pemerintahan yang akan datang,” kata Mekeng saat dihubungi, Kamis (14/9).
Mekeng menyebut mengenai cawapres Golkar tak memaksakan harus Airlangga. Ia mengatakan Airlangga harus realistis bila tak dipilih Gerindra sebagai bakal cawapres karena ada nama Ridwan Kamil yang memiliki potensi lebih kuat dan masuk ke dalam salah satu bursa bakal cawapres dari Ganjar Pranowo.
"Jadi Airlangga pun harus realistis kalau dia enggak diterima oleh Gerindra oleh koalisinya ya harus berpikir realistis untuk partai bukan untuk dia pribadi,” ujar dia.