Bakal capres Anies Baswedan telah resmi mendeklarasikan pasangan cawapresnya, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Imin).
Menanggapi hal itu, Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang sebelumnya menawarkan diri siap menjadi cawapres Anies menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak teliti melihat rekam jejak Imin yang tidak bersih dari kasus korupsi.
Terakhir Imin akan dipanggil menjadi saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus rasuah di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada masa ia menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun 2009-2014.
Novel menilai dipilihnya Imin telah mencoreng proses pencapresan Anies.
"Ini mencoreng pencapresan Anies," kata Novel.
Merasa tak dilirik oleh Anies, Novel kini beralih ke pesaing Anies. Salah satu tokoh kelompok Petamburan ini menawarkan diri untuk menjadi bakal cawapres dari Ganjar Pranowo.
Ia merasa kalau Indonesia butuh figur pemimpin yang bisa menghilangkan pembelahan di masyarakat akibat pilihan politik yang telah melahirkan kelompok 'cebong' dan 'kampret' dan tersisanya jejak polarisasi di Pilgub 2017
"Agar menjadi rukun tentram dan damai, selama ini belum dipersatukan dan masih terbelah dalam kedua kubu," pungkasnya.
"Saya bisa memecah kebuntuan yang ada. Logis apabila saya menjadi sebagai cawapres dipasangkan dengan Ganjar karena akan saling mengisi," jelasnya.
Novel merasa ia adalah representasi tokoh agamis, dan merasa sangat pas jika melengkapi aspirasi nasionalis dari Ganjar.
"Permasalahan cebong dan kampret akan tuntas dan ini mewakili suara nasionalis dan agamis," tutupnya.