Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengkritik proyek Food Estate yang di nilainya hanya berimbas pada penebangan hutan yang tak menghasilkan apapun. Food Estate menurutnya hanya kejahatan lingkungan.
"Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto di Bogor, Selasa (15/8/2023).
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo pun angkat suara. Dia menyebut, proyek ini penting untuk mengantisipasi krisis pangan.
"Jadi kita itu membangun food estate/lumbung pangan itu dalam rangka mengantisipasi krisis pangan," kata Jokowi Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Menurut Jokowi saat ini hampir seluruh negara saat ini tengah menghadapi krisis pangan. Seperti negara yang mengonsumsi gandum saat ini juga tengah menjadi masalah.
"Problem harga juga naik drastis (gandum)," imbuhnya.
Begitu juga dengan negara yang mengonsumsi beras tengah dihadapi masalah harga jual yang naik. Sehingga pemerintah melakukan langkah antisipasi dengan pembangunan lumbung pangan.
"Setelah India setop gak ekspor lagi, semua yang makan beras, semua sekarang ini sudah masalah, harga naik," tegas Jokowi.
Selain itu menurutnya, membangun lumbung pangan tidak mudah. Di mana banyak percobaan penanaman tanaman pangan yang gagal sehingga harus dilakukan beberapa kali. Ia mencontohkan seperti yang terjadi di lumbung pangan di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dan di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, lalu Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
"Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling berhasil 25%, ketiga, ke enam ke tujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," sindirnya. (bs-sam/fajar)