Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi munculnya baliho dirinya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Labuan Bajo, NTT.
Baliho itu menggambarkan Prabowo yang mengenakan jas dan berpeci serta Gibran yang berbaju putih dan berpeci. Baliho bertuliskan dukungan masyarakat NTT terhadap mereka sebagai capres dan cawapres.
Gibran mengatakan, foto dirinya yang dipasang bersama Prabowo di baliho itu, belum ada izin darinya dan tanpa sepengetahuannya.
"Tekno seng masang (tanyakan saja yang masang). Aku ra mudeng ora mengikuti (saya tidak tahu, tidak mengikuti), tanyakan relawan," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (28/8).
Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan, dirinya juga tidak mengarahkan relawan untuk memasang baliho tersebut.
"Itu (pasang baliho Prabowo-Gibran) belum izin saya. Nanti saya tindak lanjuti juga," kata dia.
Gibran menambahkan sejauh ini baru di Labuan Bajo saja baliho itu terpasang. Ia menyebut, baliho itu dipasang atas inisiatif relawan yang bukan dari Solo.
"Belum izin saya masang foto saya, setahu saya baru satu lokasi terpasang. Ya relawan kayak gitu inisiatif bikin apa itu. Ini beda relawan yang ada di Solo. Relawan muncul sendiri," pungkasnya.
Baliho Prabowo dan Gibran di Labuan Bajo mulai ramai mendapat sorotan pada Minggu (27/8). Ukuran baliho cukup besar.
Belum diketahui kapan baliho itu dipasang dan siapa yang memasangnya.
Narasi yang beredar menyebutkan bahwa baliho itu hanya untuk memecah belah kekuatan Ganjar Pranowo di NTT — salah satu lumbung PDIP.