Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai sikap PDI Perjuangan yang mendadak mempersoalkan proyek food estate garapan Prabowo Subianto adalah tanda bahwa partai politik besutan Megawati Soekarnoputri itu sedang ketar-ketir.
Menurut Dedi, PDIP ketar-ketir lantaran Presiden Joko Widodo berbalik arah, dia memilih mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang ketimbang mendukung Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
"Ini kelanjutan kekalutan PDIP atas hilangnya sokongan Jokowi pada Ganjar, juga pada PDIP," kata Dedi kepada wartawan Kamis (17/8/2023).
Adapun PDIP mendadak mempersoalkan proyek food estate, proyek itu disebut sebagai sebuah kejahatan lantaran Prabowo menggunduli hutan, bahkan dana triliunan rupiah untuk menyokong proyek ini raib entah kemana. Namun proyek itu justru mandek.
Serangan PDIP itu dilancarkan setelah Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan buat Prabowo pada Pilpres mendatang, padahal kedua parpol ini sebelumnya digadang-gadang bakal merapat ke PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Kendati menilai serangan PDIP itu adalah tanda kepanikan, namun menurut Dedi hal ini justru membuat masyarakat menjadi tahu soal kemampuan prabowo dalam mengelola sebuah proyek, hal ini bisa menjadi pertimbangan masyarakat saat menentukan pilihannya di Pemilu nanti.
"Dengan begitu publik bisa mengetahui kemampuan Prabowo, termasuk buruknya perencanaan Jokowi dalam pembangunan," katanya lagi.
Dedi juga menambahkan, dari sisi propaganda politik, sikap Hasto tidak banyak berpengaruh, apalagi mengembalikan dukungan relawan Jokowi ke PDIP.
Baca Juga: Jokowi Nggak Masalah Disebut Firaun, Eh… Ada yang Nyeletuk: Melihat Bobroknya Perilaku Politik Tipu Muslihat Dia Layak Dipanggil Firdodo!
"Dalam catatan kami, loyalis Jokowi didominasi pemilih yang memang tidak peduli dengan isu apapun, hanya mengandalkan faktor kesukaan semata," tutupnya.