Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Waketum Partai Gelora Bersikap Baik ke Jokowi karena Terlibat Food Estate? Fahri Hamzah: Kamu Minta Maaf....




 Nama politisi Partai Gelora Fahri Hamzah disebut-sebut oleh warganet terlibat dalam proyek lumbung pangan atau Food Estate.

Fahri Hamzah disebut bersikap seperti ayam sayur saat ini, beda dengan perilaku kritisnya beberapa waktu ke belakang.

Netizen dengan akun Twitter @Antipekines mencuit, bahwasanya Fahri Hamzah ingin bersikap baik kepada Presiden Jokowi.

Tudingannya, sikap baik yang ditunjukkan oleh Fahri Hamzah agar yang bersangkutan tidak berurusan dengan Kejagung, spesifikasinya dengan Jaksa Agung Muda Intelijen Amir Yanto. 


Tudingan tersebut pun direspons Fahri Hamzah. Waketum Partai Gelora ini dengan santai menanggapi tudingan akun Twitter.

Fahri Hamzah meminta agar Jaksa Agung Muda Intelijen agar membuat konferensi pers untuk membuktikan keterlibatannya di proyek food estate.

Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga berjanji jika ada satu perak rupiah pun uang negara yang masuk ke kantongnya, maka akan diganti sejumlah Rp2 Triliun.

"Kalau ada 1 rupiah uang negara, aku ganti 2 T," balas Fahri melalui cuitannya dengan emotikon tertawa, Selasa 22 Mei 2023. 

Fahri Hamzah juga menantang yang bersangkutan agar masuk ke PKI jika pernyataan ihwal food estate itu tak terbukti. Entah hal tersebut hanya sekadar kelakar atau serius.

Terakhir, Fahri Hamzah meminta akun Twitter itu segera minta maaf. Dia khawatir agar ada masyarakat yang melaporkan cuitan itu ke polisi.

"Atau kamu minta maaf supaya tidak ada yg lapor polisi," jelasnya. 


Sekadar informasi, proyek food estate atau lumbung pangan digencarkan Presiden Jokowi dan dibawah naungan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Sudah Mangkrak Sarat Korupsi, Mahfud MD Ditantang Bongkar Proyek Food Estate!

Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan baru-baru ini dari Mahfud MD.

Dirinya memperhatikan pengakuan menteri tersebut, khususnya bagaimana awal dari diketahuinya korupsi yang dilakukan oleh Johnny G Plate. 

Usut punya usut, kasus tersebut diketahui dari penyelidikan akan mangkraknya proyek yang diurus oleh Kemenkominfo.

Hal ini memunculkan ide dalam Said Didu, dirinya menantang elite pemerintahan untuk menyoroti sejumlah proyek mangkrak dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Bagaimana dengan beberapa proyek food estate dan proyek lain?,” kata Said Didu dalam unggahannya, Jumat, (19/5/2023).

Mahfud MD diharuskan untuk menggunakan indikator proyek mangkrak dalam mengungkap para koruptor.

“Saya senang jika prof @mohmahfudmd mulai gunakan indikator proyek mangkrak untuk cari koruptor,” tandas Pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini.

'Food Estate Bikin Rusak Hutan dan Kerugian Negara, Harus Ada yang Bertanggung Jawab!'

Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menyebut, proyek lumbung pangan atau food estate yang digagas Presiden Jokowi, hanya menghasilkan kerusakan alam.

Serta potensi kerugian negara. Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), harus tanggung jawab.

“Kalau angka persisnya (anggaran food estate), saya enggak tahu persis. Pasti besarlah. Tapi hasilnya apa? Yang saya tahu, kerusakan alam dan potensi kerugian negara. Kegagalan atas food estate ini harus ada yang bertanggung jawab. Program ini, jangan-jangan dirancang untuk mengambil kayu di Papua,” ungkap Salamuddin, Jakarta, Selasa (27/12/2022). 

Sejak awal, Salamuddin tidak yakin dengan klaim pemerintah bahwa food estate aalah solusi krisis pangan. Bahkan bisa menyulap Indonesia menjadi bangsa yang berdikari di sektor pangan.

“Harusnya fokus kepada intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Sekarang yang terjadi apa? Kemunduran sektor pertanian,” tutur Salamuddin.

Yang dimaksud kemunduran di sektor pertanian, lanjut Salamuddin, bentuknya beragam.

Mulai dari alih fungsi lahan yang angkanya cukup tinggi. Pada 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sekitar 60.000-80.000 hektare sawah beralih fungsi dalam setahun. Bisa menjadi perumahan atau kawasan industri.

“Artinya, produksi beras kita tiap tahun semakin turun,” paparnya.

Masalah lainnya, lanjut Salamuddin, keterbatasan pupuk yang membuat produksi beras dari petani, tidak bisa maksimal. Mahalnya harga pupuk berdampak kepada tingginya biaya produksi.

“Belum lagi soal obat-obatan untuk membasmi hama,” tuturnya.

Terkait pelaksanaan proyek food estate, dia menilai, pemerintah tidak sepenuhnya transparan.

Sejauh ini, publik banyak yang tidak paham, apakah proyek yang nilainya triliunan itu, sudah dilakukan studi kelayakan.

“Misalnya, food estate di daerah Papua fokus untuk tanaman apa? Demikian pula Kalimantan Tengah yang banyak gambutnya? Sekarang kejadian, proyeknya enggak jelas,” ungkapnya. 

Informasi saja, program food estate yang dianggarkan Rp2,3 triliun, menyasar sejumlah daerah yang memiliki lahan yang super luas. Semisal, food estate di Papua direncanakan seluas 1,2 juta hektare (ha).

Ada pula Kalimantan Barat seluas 120.000 ha, Kalimantan Tengah seluas 180.000 ha, Kalimantan Timur seluas 10.000 ha, dan Maluku seluas 190.000 ha.

Head of Indonesia Forest Campaign Green Peace Indonesia, Kiki Taufik sepakat bahwa food estate meninggalkan kerusakan lingkungan. Hutan alam di Kalilantan Tengah dan Papua banyak yang rusak.

“Kira-kira hutan alam yang luasnya 700-an hektare yang sudah dibabat habis untuk program Food Estate Kementerian Pertahanan ini, siapa yang akan melakukan restorasi & pemulihan? @jokowi. Sementara masyarakat di desa-desa yang berada di hilir sejak area tersebut dibuka mengalami kebanjiran yang berulang,” dikutip dari akun twitter @k1k1taufik, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Green Peace juga merilis laporan studi kasus yang terjadi di dua wilayah tersebut pada 10 November 2022. Hasilnya bukan food estate, namun kerusakan hutan dan lahan gambut.

“Alat-alat berat menjadi rongsokan menjadi tempat tumbuhnya belukar. Kira-kira berapa duit negara yang habis untuk proram yang tidak berfaedah. Program food estate atau lumbung pangan ini, dimaksudkan untuk mengatasi masalah, namun dijawab dengan masalah,” ujar Kiki.


 

Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved