Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rocky Gerung Ungkap Praktek 'Manipulasi' Hasil Survei




 Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan terkait adanya manipulasi hasil survei.

Hal itu berkaitan dengan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo hingga elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

“Itu kan hasil manipulasi juga, jadi teorinya semakin barang itu nggak laku, iklannya semakin tinggi,” kata Rocky saat menjadi pembicara di depan mahasiswa dan akademisi Unhas, di salah satu warkop di Makassar, Senin, (22/5/2023).

Forum ini merupakan rangkaian dari pendidikan politik yang digelar oleh Relawan pendukung Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan yakni Kuning, Ijo, Biru (KIB) yang menyasar kampus-kampus.

Rocky mengatakan, sama halnya dengan hasil survei kepuasan kinerja Presiden, survei elektabilitas Ganjar juga dimanipulasi abis-abisan.

Dia mengatakan, lembaga survei di Indonesia saat ini telah disusupi dengan kepentingan politik.

“Jadi LSI yang dibuat oleh Bank Dunia berkembang, berpindah pecah belah menjadi lembaga-lembaga seperti yang sekarang metodenya sama cara berpikirnya, sama pola rampoknya, sama korespondennya, sama respondennya, sama kuesionernya, jadi di antara mereka saling menitip kuesioner aja itu yang terjadi,” tandasnya.

Sementara itu, Penggagas Kolaborasi Jakarta Andi Sinulingga menyampaikan lembaga survei ini untuk membentuk opini bukan menggali.

BACA JUGA:Rekor! Utang Era Jokowi Terbesar Sepanjang Sejarah, JK: Setahun Bayar Utang dan Bunga Sampai Seribu Triliun!

Dikatakan, survei itu ada dua. Survei yang benar itu menggali opini publik. Dan yang lainnya untuk membentuk opini publik.

Andi Sinulingga mengungkit Pilgub Jawa Tengah pada 2018 silam. Saat itu, pasangan Sudirman Said–Ida Fauziyah melawan Ganjar Pranowo–Taj Yasin Maimoen.

Seminggu sebelum pemilihan dilakukan, salah satu lembaga survei mengeluarkan hasil surveinya dimana elektabilitas Ganjar sebesar 70 persen mengalahkan Sudirman Said yang hanya mendapatkan 15 persen suara.

Namun nyatanya saat pemilihan, Hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Jateng menunjukkan pasangan nomor urut 1 Ganjar-Yasin meraih suara terbanyak dengan perolehan suara 58,8 persen atau mendapat 10,3 juta suara. Sementara itu, Sudirman-Ida mendapatkan 7,2 juta suara.

“Sebelum pemilihan apa yang penting sehingga lompatannya dari 15% menjadi 40%,” kata Andi Sinulingga.

'Ada Rapat Oligarki Digelar Rutin Bahas Ganjar', Rocky Gerung Endus Keterlibatan Lembaga Survei

Pengamat Politik Rocky Gerung membeberkan, setiap pukul 04.20 WIB, ada rapat bersama oligarki, lembaga survei yang dihadiri menteri utama di sebuah ruangan di Istana.

“Dua hari lalu kita bahas terus-menerus bahwa setiap jam 04.20 di istana, dikumpulkanlah di situ lembaga survei, oligarki ada wakil oligarki untuk supply keinginan politik dan ekonomi, dan istana untuk menentukan apa headline yang mesti diajukan supaya headlinenya berguna, maka lembaga survei siap-siap kasih data tuh,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya. 

Hasil dari rapat itu kata dia, dibuat fabrikasi. Tujuannya untuk membuat publik gugup dan terus menekan Ketua Umum PDIP Megawati untuk mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dia memastikan rakyat akan gugup melihat perkembangan dan mengetahui kepuasan rakyat terhadap Jokowi masih tinggi tapi tidak mungkin dicalonkan.

Olehnya, rakyat akan berpikir bahwa kepuasan rakyat terhadap Jokowi bisa dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.

Rapat yang dilakukan istana itu kata ahli filsafat ini mencoba untuk menekan Megawati agar segera mendeklarasikan Ganjar.

“Dan itu harus cepat-cepat didengar oleh Ibu Mega. Ada ruang namanya 'war room' di istana itu yang mengevaluasi daily politik dan today isuenya adalah adalah PDIP harus mengucapkan calonnya itu. Jadi Ganjar di push jauh-jauh. Sementara Anies tenang-tenang aja itu di daerah mondar-mandir dan tetap dapat dukungan relawan. Jadi fabrikasi ini yang kita ngerti, itu fungsi dari uang aja, tuh bukan fungsi dari etika politik,” tandasnya.

Apa yang dulu disampaikan Rocky Gerung ini sepertinya sudah tercapai tujuannya sekarang.

Megawati resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

Ramai Lembaga Survei Unggulkan Ganjar Menang Satu Putaran, Rocky Gerung Tak Percaya: Itu Direkayasa 

Sejumlah lembaga survei selalu menempatkan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres 2024. Di susul kemudian Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Seperti lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait bakal calon presiden (capres) 2024.

Nama Ganjar Pranowo masih menempati posisi teratas, sementara nama Anies Baswedan mengeser nama Prabowo Subianto di nomor urut dua.

Survei Poltracking ini dilakukan pada 21-27 November. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.

Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.

Margin of error +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung.

Simulasi 20 nama:

Ganjar Pranowo 28,3%

Anies Baswedan 24,9%

Prabowo Subianto 23,1% 

Tidak tahu/tidak jawab: 9,3%

Survei terbaru dari lembaga Charta Politika Indonesia pada Kamis 22 Desember 2022, bahkan menyebut jika Pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo berpotensi menang satu putaran.

Menurut survei ini, elektabilitas Ganjar Pranowo sangat tinggi mencapai 42,8 persen. Disusul Anies Baswedan 28.1 persen dan Prabowo Subianto 23.9 persen.

Namun, pegiat media sosial sekaligus pengamat politik Rocky Gerung justru menyangsikan hasil survei tersebut.

Ia menduga, tingginya elektabilitas Ganjar sampai disebut bisa menang satu putaran adalah penggelembungan angka.

"Pembusukan itu pertama-tama biang keladinya adalah opini publik yang bukan berasal dari publik. Tapi direkayasa oleh lembaga survei itu," kata Rocky Gerung dalam bincang-bincang santai bersama jurnalis senior Hersubeno Arief di kanal Youtubenya dikutip, Minggu (25/12/2022).

Menurut Rocky, saat ini yang punya tim atau lembaga survei yang valid adalah Partai Golkar dengan metodelogi yang jelas.

Jadi, hemat dia, Golkar memiliki data yang jelas soal elektabilitas bakal calon presiden saat ini. Baik itu Puan Maharani maupun Ganjar Pranowo.

"Golkar betul, bahwa PDIP akhirnya berkelahi. Semua orang tahu bahwa perkelahian itu juga baik Golkar sebutkan atau enggak sebutkan? Maka orang akan tahu bahwa itu gara-gara Ganjar dan PDIP panas terus di dalam," tukasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved