Rocky Gerung Heran Masih Ada Kelompok Relawan Jokowi: Apa Mau Kampanye Lagi Tuh?

 Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti dua kelompok relawan Jokowi yakni Projo dan Bara JP yang disebut tidak hadir dalam acara halal bihalal bersama bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo di Senayan. 

Hal ini ditanggapi Rocky Gerung dalam tayangan Channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan tersebut, Rocky Gerung mengungkapkan rasa herannya soal keberadaan relawan Jokowi. Ia pun mempertanyakan tujuan adanya relawan itu. 

"Itu grup relawan Jokowi untuk jadi presiden waktu itu, lalu berubah relawan Jokowi untuk dukung Ganjar, sekarang ngapain kan. Jadi sebetulnya isinya nggak ada. Yang ada adalah upaya untuk memberi kesan bahwa Jokowi masih punya peralatan itu aja," jelas Rocky Gerung dikutip WE NewsWorthy dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (14/5).

"Jadi peralatan-peralatan yang dikumpulkan, jadi semacam sisa-sisa peralatan lalu jadi seolah-olah peralatan besar tuh," sambungnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung pun menegaskan bahwa keberadaan relawan Jokowi juga justru menghambur-hamburkan waktu. Ia pun menekankan bahwa seharusnya kelompok relawan itu bubar.

"Lain kalau relawan itu langsung menyatakan diri sebagai pendukung Ganjar, itu jadi selesai masalahnya. Tetapi ini relawan Jokowi, ngapain Jokowi punya relawan dan itu sebetulnya itu menghambur-hamburkan waktu sebagai presiden. Begitu dia jadi presiden, mestinya relawan bubar," jelas Rocky Gerung.

Ahli ilmu filsafat ini pun menyinggung soal terbentuknya relawan Jokowi guna pencapresan, tapi sampai saat ini bahkan Jokowi hendak habis masa jabatannya, relawan itu masih tetap menggema.

"Itu namanya relawan ketika Jokowi Capres. Masa udah jadi presiden masih ada relawan, apa mau kampanye lagi tuh," ucap Rocky Gerung.

Ia bahkan menegaskan bahwa ada yang tidak masuk akal dari segi kerelawanannya. 

"Jadi dari segi itu dari segi konsep kerelawanan itu udah nggak masuk akal, apalagi dihubungkan dengan upaya untuk mengembangkan semacam tema baru bahwa calon presiden PDIP itu tidak bisa dikendalikan oleh Jokowi maka calon wakil presiden bisa dikendalikan," tutur Rocky Gerung.

"Jadi pengendalian itu yang membuat rakyat makin terakhir makin lama makin muak liat perilaku politik Jokowi sebagai orang politik, yang bukan sebagai kepala negara," tandasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi