Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ngeri! Modal Jadi Capres di Indonesia Minimal Rp 5 Triliun

 




Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2014-2019 Fahri Hamzah blak-blakan perihal modal minimal yang diperlukan seseorang untuk menjadi calon presiden peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Hal itu dibeberkan Fahri dalam program "Your Money Your Vote" CNBC Indonesia, Rabu (24/5/2023) malam.

Mulanya, Fahri menceritakan kalau seseorang yang hendak menjadi calon anggota DPR RI memerlukan modal di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 15 miliar.

"Itu permainannya gitu. Tentu ada orang-orang kaya yang merem saja dia nggak perlu ke dapilnya, dia cuma kirim truk logistik, dia kirim uang, dia kirim segala macam, dan orang ini di DPR nggak pernah berbicara, nggak pernah menyatakan pendapat, tapi setiap tanggal 20 Oktober per lima tahunan dia dilantik. Kenapa? Karena uangnya banyak betul orang ini," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia itu menilai hal tersebut merupakan peringatan bagi pemilu tanah air. Tidak ada lagi politik gagasan, melainkan politik logistik.

"Tapi kalau pilpres lebih gila menurut saya. Di Indonesia ini kalau orang tidak punya uang Rp 5 triliun, nggak bisa nyapres dia. Sadar atau tidak," kata Fahri. 

Dia mencontohkan peristiwa yang ramai beberapa waktu lalu berkaitan dengan pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta tahun 2017.

"Ada calon gubernur yang menandatangani pinjaman di belakang layar puluhan miliar bahkan saya dengar sampai ratusan miliar untuk satu kepala daerah. Bagaimana dengan Republik Indonesia? Saya pikir 5 triliunan itu. Minimal," ujar Fahri.

"Dan itu kalau nggak uang pribadi ya uang yang dikumpulkan dari orang-orang yang di belakang nanti akan ada hubungan dengan power dan policy yang akan dibuat oleh negara dan pemerintah," lanjutnya.

Ini Calon Cawapres Anies Baswedan, Siapa Saja?

Teka-teki sosok yang menjadi bakal calon wakil presiden bagi Anies Rasyid Baswedan masih misteri.

Kendati demikian, satu per satu nama mulai bermunculan, disuarakan oleh partai anggota Koalisi Perubahan Untuk Persatuan, yaitu Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera. 

Kemarin, Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari mengungkapkan kalau DPP NasDem telah mengusulkan satu nama bacawapres untuk mendampingi Anies. Usulan itu disampaikan Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (24/5/2023).

"Kita juga sudah sampaikan satu nama, tentu nanti pada saatnya Pak Anies yang akan umumkan," ujar pria yang akrab disapa Tobas itu seperti dikutip CNN Indonesia, Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut, Tobas menilai sosok cawapres Anies juga harus bisa bekerja sama menjalankan roda pemerintahan. Sosok cawapres juga harus sama-sama bekerja dan tidak hanya bergantung satu sama lain.

Selain itu, kata dia, cawapres juga harus bisa diterima oleh semua kalangan, tidak hanya satu kelompok tertentu. Dia ingin cawapres Anies bisa berperan dalam masa kampanye mendatang.

"Harus bisa saling mengisi satu sama lain, tidak hanya bergantung pada satu orang, tetapi juga bisa berbagi peran dan tentunya dapat diterima oleh berbagai pihak juga," kata Tobas seperti dikutip CNN Indonesia.

Saat ditanya soal sosok Khofifah, Tobas tak membantah. Dia mengaku telah menyerahkan usulan cawapres kepada Anies, dan karena itu ia menyerahkan kewenangan untuk memilih kepada capres koalisi perubahan itu. 

"Karena kita sudah serahkan sepenuhnya kepada Pak Anies tentu kita akan berikan kesempatan untuk menyampaikan dan menentukan dari Pak Anies sendiri," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman sebelumnya menyebut tiga dari lima nama bakal cawapres Anies.

Tiga nama itu yakni, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Sudah saya bilang usulan dari partai koalisi PKS, NasDem dan Demokrat dan yang diusulkan oleh tim kecil. Itu sudah disampaikan ke Pak Anies lima nama itu," katanya, Kamis (25/5/2023).

"Ya mungkin ada Mas AHY, ada Kang Aher. Kemudian dari NasDem kan menyodorkan Ibu Khofifah. Iya (sudah diusulkan ke Anies) kan tadi yang ada di meja koalisi," ujarnya.

Namun Sohibul enggan membocorkan dua nama lain. Menurutnya, sosok bacawapres akan ditunjuk langsung oleh Anies nantinya. 

"Nah setelah itu kita semua punya kesepakatan yang mengerucutkan nama itu Pak Anies. Ya awalnya lima, dan sekarang kan Pak Anies sudah menyampaikan dia mengerucutkan dan sedang fokus berarti sudah tidak lima dong," ujarnya.

Sohibul mengaku tak mengetahui apakah nama cawapres yang ada di kantong Anies tersisa satu nama atau masih berupa banyak nama. Dia mengatakan PKS, NasDem dan Demokrat masih menantikan keputusan Anies.

"Intinya, mungkin satu juga sudah barangkali. Pak Anies ini yang kita tunggu adalah beliau menyampaikan kepada kita sudah punya satu nanti kita deklarasi kapan. Kan begitu," ujarnya.

Sebelumnya Anies mengaku sudah mengantongi nama-nama bacawapresnya. Namun, dia enggan menyebut siapa sosok tersebut.

"Lalu terkait dengan wakil, hari Sabtu kemarin ditanyakan, hari Minggu ditanyakan, belum ada update," kata Anies usai menghadiri acara 'Temu Kebangsaan Relawan', Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5).

"Pokoknya namanya udah ada di kantong, begitu. Bisa laki bisa perempuan, macam-macam," lanjutnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : CNBC Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved