Loyalis Anies Tunjukkan Bukti Anies Baswedan Diserang Isu Rasialis Lantaran Ada Ketakutan

 Pegiat media sosial Eko Widodo mengungkapkan 'bukti' bahwa bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan diserang isu rasialis. 

Hal tersebut ditanggapi Eko Widodo melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Eko Widodo mengungkit reaksi soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Nadiem Anwar Makarim yang mendapat jabatan di pemerintahan. 

Eko Widodo pun menegaskan bahwa tidak adanya bentuk protes ketika Ahok diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina dan Nadiem Anwar Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Saat Ahok diangkat kom pertamina dan Nadim diangkat jadi mendikbud tak ada yang protes pada etnisnya," tegas Eko Widodo dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Minggu (14/5).

Hal ini pun menjadi bukti bahwa menurut loyalis Anies Baswedan ini, serangan terakit isu rasialis yang terus dimunculkan saat Anies hendak maju di Pilpres 2024 mendatang lantaran ada ketakutan dari lawan politiknya, yakni takut kalah.

"Jadi jelas Anies diserang Isu rasialis karena takut kalah," pungkasnya.

 

Sementara itu, diketahui bahwa baru-baru ini beredar video pernyataan Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP), La Ode Umar Bonte, yang berisi ujaran rasis ke Anies Baswedan.

Dalam video yang beredar, La Ode Umar Bonte mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI. Dia menyatakan bahwa presiden Indonesia haruslah kalangan putra-putra asli bangsa. 

La Ode Umar Bonte menyebut Anies terlalu berlebihan jika menginginkan jabatan presiden. Menurutnya, Anies sudah cukup dengan jabatan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta yang pernah diembannya.

"Kalau Anies sampai meminta menjadi presiden, ini terlalu berlebihan. Biarlah putra-putri bangsa Indonesia yang menjadi presiden Republik Indonesia," imbuhnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi