Loyalis Anies Sebut Ganjar Pranowo Hobi Nonton Bokep Adalah Hak, Tapi yang Jadi Masalahnya...

 Politikus Golkar sekaligus loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyoroti soal bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo yang terang-terangan mengakui suka nonton video porno atau bokep. 

Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Andi Sinulingga menegaskan bahwa dirinya tak mempermasalahkan jika kesukaan Ganjar menonton video bokep, lantaran itu merupakan hak. 

Meski begitu, Andi Sinulingga menegaskan bahwa ada yang jadi masalah lantaran alasan Ganjar yang menyebut bahwa usianya yang sudah dewasa memperbolehkannya menonton video bokep.

"Saya pribadi gak masalah jika ganjar hobi nonton bokep, itu hak dirinya. Tapi ketika dia bilang nontong bokep itu tak salah karena udah dewasa, di situlah masalah besarnya," tegas Andi Sinulingga dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (11/5). 

Lebih lanjut, Andi Sinulingga juga menegaskan bahwa jangan karena mengonsumsi video seperti itu, justru malah membenarkan hal yang sudah salah.

"Nonton bokep itu salah, Jangan karena kita konsumsi film itu, kemudian yang salah itu jadi benar. Salah tetap salah," imbuh Andi Sinulingga.

Sementara itu, diketahui bahwa pengakuan Ganjar soal video itu beredar pada saat wawancara dengan YouTuber Deddy Corbuzier.

Ganjar pun sempat mengungkap kesukaannya menonton video bokep. Menurut Ganjar, hal tersebut tidak salah lantaran usianya sudah menginjak usia dewasa.

"Kalau saya menonton film porno salahnya di mana? Saya dewasa, punya istri. Yang gak boleh itu saya kirim-kirim itu karena yang mengirim itu kena UU ITE dengan tuduhan menyebarkan," ujar Ganjar. 

Adapun terkait hal tersebut, sempat dibahas oleh Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romy baru-baru ini dalam sebuah acara diskusi di televisi.

Romy meminta hobi nonton bokep jangan dijadikan tolok ukur memilih pemimpin.

"Soal nonton Bokep, jangan jadi ukuran memilih Pemimpin," tegasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi