Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

KISAH 6 Presiden Indonesia Pernah Termakan Hoax dan Kena Prank, Cuma BJ Habibie Yang Tidak




 Siapa sih yang nggak pernah jadi korban berita hoax atau kabar hoax atau mungkin kena prank. Tapi tahukah Anda kalau sekelas presiden juga pernah loh.

Seperti diketahui bersama, hoax banyak disebarkan melalui media sosial karena penyebarannya yang begitu cepat dan masif.

Dengan mudah, hanya berbekal narasi ditambah gambar foto atau video, masyarakat mudah sekali termakan hoax alias berita bohong.

Minimnya literasi, tanpa cek dan ricek serta tidak terbiasa melakukan saring sebelum sharing, jadi salah satu penyebab berita hoax bisa dengan cepat menyebar dan dipercaya begitu saja.

Akan tetapi hoax bukan saja disebarkan melalui media sosial loh. Buktinya semua Presiden Indonesia pernah termakan hoax atau kena prank.

Soekarno, Soeharto, Gus Dur dan Megawati jadi bukti pernah termakan hoax. Saat mereka menjadi presiden, media sosial tidak semasif seperti saat ini.

Demikian juga dengan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, dan yang terakhir adalah Joko Widodo atau Jokowi juga pernah.

Hanya Presiden BJ Habibie saja yang tidak pernah termakan hoax atau kena prank.

Seperti apa kisahnya? Simak kisah 6 Presiden Indonesia pernah termakan hoax dan kena prank di bawah ini.

1. Soekarno

Pada tahun 1950 silam, Presiden Soekarno pernah kena prank dengan aksi penipuan yang fenomenal. Penipunya tidak lain adalah seorang tukang becak dan pekerja seks komersial atau PSK asal Tegal, Jawa Tengah.

Kepada Soekarno, keduanya mengaku sebagai Raja Idrus dan Ratu Markonah sampai akhirnya diundang ke Istana sebagai tamu dan diperlakukan secara istimewa. 

Pasangan suami-istri ini mengklaim dirinya sebagai Raja Kubu Suku Anak Dalam di Jambi. Kedatangan Raja Idrus dan Ratu Markona ini pun diliput media kala itu secara besar-besaran.

Kepercayaan Soekarno itu lantaran keduanya mengaku akan menyumbangkan harta benda mereka untuk merebut Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Kecurigaan terhadap Idrus dan Markonah itu setelah media massa mulai mengulik latar belakang kehidupan keduanya. Ditambah, keduanya juga ketahuan oleh ajudan presiden saat menggunakan bahasa Jawa.

Aksi penipuan itu akhirnya benar-benar terbongkar setelah seorang tukang becak yang merupakan teman keduanya membuka identitas asli penipu tersebut.

Berdasarkan penelusuran, Idrus ternyata pernah mengaku sebagai intel Kodam Jaya dan anak buah petinggi TNI saat itu, Mayor Simbolon.

Idrus juga sempat memeras sejumlah pengusaha di Lampung sebelum akhirnya ditangkap polisi di Kotabumi, Lampung. disusul penangkapan Markonah di Pekalongan, Jawa Tegah atas kasus prostitusi.

2. Soeharto

Hoax yang dialami Presiden Soeharto terjadi pada 1970 yang tertipu dan termakan hoax janin ajaib bisa bicara dan mengaji yang dikandung Cut Zahara Fona, perempuan asal Aceh.

Hoax yang dibuat Cut Zahara Fona dan suaminya itu bukan saja memperdaya publik Indonesia tapi juga petinggi negara lain.

Bahkan saat itu Cut Zahara dan suaminya sampai diundang ke Istana karena Wakil Presiden saat itu, Adam Malik, ingin mendengarkan langsung janin tersebut mengaji.

Orang yang membawa Cut Zahara ke Istana Presiden adalah Brigjen Bardosono, Asisten Pribadi Soeharto. Dia mempertemukan Cut Zahara dengan Presiden Soeharto sebanyak tiga kali.

Selama itu pula, konon Soeharto mendengar langsung janin tersebut melantunkan ayat-ayat Al Quran dengan menempelkan telinga ke perut Cut Zahara.

Namun hoax bayi ajaib itu kemudian terbongkar setelah didapati bahwa suara dari perut Cut Zahara itu berasal dari sebuah tape recorder yang saat itu memang masih sangat asing bagi masyarakat. 

Belakangan diketahui, motif pembuatan dan penyebaran hoax itu agar Cut Zahara dan suaminya mendapat uang dari orang-orang.

Akibatnya, pasangan suami-istri harus mendekam di penjara karena telah melakukan penipuan berkedok bayi ajaib bisa bicara dan mengaji.

3. Gus Dur

Sedikit berbeda, Presiden Gus Dur kena prank oleh orang kepercayannya sekaligus tukang pijatnya, Soewondo. Kisah Soewondo bahkan menghebohkan publik tanah air saat itu.

Kasi tipu-tipu Soewondo itu bahkan membuatnya meraup uang sampai Rp34 miliar.

Uang sebanyak itu didapatnya dengan menipu S, pejabat Bulog yang menggunakan uang dari Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan (Yanatera) Badan Urusan Logistik (Bulog).

Soewondo sempat kabur namun kemudian bisa ditangkap polisi di salah satu tempat di kawasan Puncak, Jawa Barat.

Pengadilan memvonis mantan tukang pijat Presiden Gus Dur tersebut dengan hukuman 3,5 tahun penjara.

Modus yang digunakan Soewondo adalah dengan ‘menjual’ nama Gus Dur dan menjanjikan jabatan kepada pejabat Bulog dengan mematok imbalan uang cukup besar.

Kasus itu kemudian dikenal dengan sebutan ‘Bulog Gate’ yang jadi pangkal pelengseran Gus Dur sebagai Presiden RI oleh MPR yang saat itu dipimpin Amien Rais.

4. Megawati

Presiden Megawati Soekarnoputri juga pernah jadi korban hoax harta karun Prabu Siliwangi di situs Prasasti Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Pada 2002, Menteri Agama Said Aqil Almunawar saat itu meminta izin kepada Megawati untuk melakukan penggalian mencari harta karun tersebut. 

Disebutkan bahwa harta karun peninggalan Kerajaan Pajajaran itu bisa untuk melunasi seluruh hutang Indonesia.

Pada 16 Agustus 2002, dikabarkan Said Agil pergi ke Bogor bersama 4 tukang dan seorang yang diduga paranormal mulai penggalian sampai malam hari.

Namun sampai penggalian kedalaman 2 meter, harta karun yang dimaksud tidak juga ditemukan.

Penggalian itu pun meninggalkan bekas berbentuk parit sedalam 2 meter dengan panjang 6 meter. Sedangkan harta karun yang diceritakan tidak pernah ditemukan.

Said Aqil berkilah, penggalian tak dilanjutkan karena ada orang yang tidak ikhlas sehingga harta karun yang dimaksud keburu menghilang.

5. SBY

Dikenal sebagai ahli strategi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah jadi korban penipuan oleh pria asal Nganjuk bernama Joko Suprapto yang bahkan sampai bisa masuk ke dalam Istana.

Selain itu, SBY juga pernah mengundang Joko Suprapto ke rumah pribadinya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada 2007 silam.

Kepada SBY, Joko mengaku bisa memproduksi bahan bakar dari air pada November 2007. Dari biang minyak itu bisa dihasilkan bahan bakar sekelas minyak tanah hingga avtur.

Temuan Jokowi Suprapto itu disebut sebagai Blue Energy.

SBY pun mempercayai hoax yang dibuat Joko Suprapto, terlebih saat itu harga minyak dunia mulai meroket dan memicu kenaikan harga BBM di tanah air.

Karena percaya, SBY kemudian memberikan perhatian penuh melalui proyek Blue Energy. Akan tetapi, Joko Suprapto malah menghilang setelah tidak bisa membuktikan mengubah air menjadi bahan bakar.

Padahal saat itu SBY sebelumnya sudah diingatkan LIPI, BPPT dan perguruan tinggi bahwa air tidak bisa diubah menjadi minyak. 

Belakangan, Joko Supraptop divonis penjara atas penipuan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta setelah membujuk rektor menggunakan pembangkit listrik Jhodipati yang diklaimnya lebih murah dari biaya langganan PLN.

6. Jokowi

Nasib serupa tapi tak sama juga dialami Presiden Jokowi. Pelakunya adalah seorang remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Afi Nihaya Faradisa.

Afi Nihaya viral setelah mengunggah tulisan melalui akun Facebook pribadinya pada 2017 lalu. Tulisannya dinilai sangat brilian dan cerdas.

Atas tulisannya itu, Afi Nihaya mengaku pernah mendapatkan ancaman pembunuhan dan namanya terangkat karena keberaniannya dalam membahas persoalan keberagaman di Indonesia.

Banyak warganet membela dan mendukung Afi Nihaya. Dia dianggap siswa cerdas yang pemikirannya melampui umurnya. Bahkan, Afi kemudian mendapat banyak tawaran beasiswa, menjadi pembicara.

Puncaknya adalah saat ia diungang Presiden Jokowi ke Istana dan mendapat apresiasi besar dari orang nomor satu di Indonesia itu.

Namun, setelah ramai dibicarakan dan terkenal, Afi mulai dilaporkan oleh warganet karena tulisannya tersebut ternyata plagiat dari tulisan Mita Handayani.

Akhirnya wargenet beramai-ramai melaporkannya karena dugaan plagiasi dalam tulisan berjudul “Warisan” yang ternyata aslinya milik Mita Handayani berjudul “Belas Kasih dalam Agama Kita”.

Awalnya, Afi mengelak tuduhan plagiasi pada dirinya. Namun, karena kritikan dari warganet, akhirnya ia mengakui telah melakukan plagiasi dan ia pun meminta maaf kepada sang penulis.

Berdasarkan penelusuran, selain “Belas Kasih dalam Agama Kita”, 3 tulisan lain yang diklaim Afi Nihaya merupakan plagiasi adalah “Media Sosial Bagai Warung Makan”, “Agama Facebook”, dan “Puisi Pernahkah Kau”.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Jadikan pembelajaran yah. Selalu cek dan ricek, saring sebelum sharing dan perbanyak literasi agar tidak termakan hoax dan jadi korban hoax.

Sumber Berita / Artikel Asli : Pojoksatu

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved