Jangan Kaget! Ini Alasan Paling Logis Kenapa Mahfud Sulit Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024

 Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut nama Mahfud MD sepertinya bakal sulit untuk bersatu dan dipilih menjadi cawapres Anies Baswedan.

Walaupun di satu sisi banyak pihak yang menginginkan nama Mahfud MD menjadi cawapres Anies. Akan tetapi di sisi lainnya, tak sedikit pula yang menolaknya.

Bagi Refly, sejatinya nama Mahfud memang bakal sulit untuk dijadikan sebagai cawapres Anies. Lalu apa alasannya? 

Kata Refly sebenarnya Mahfud bisa saja dipasangkan ke pihak bacapres manapun, baik ke Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, hingga Anies Baswedan. Refly menganggap itulah kelebihan seorang Mahfud selama ini.

Akan tetapi kalau berbicara soal detail penjabaran, Mahfud dianggap sukar untuk dipilih menjadi pendamping Anies karena 'ketidakjelasan ideologi'.

"Mahfud MD bisa dipasangkan kepada siapa saja, ke Anies oke, Ganjar oke, Prabowo oke. Di satu sisi itu kelebihan dan dia bisa cocok dengan siapa saja."

"Tetapi sayang enggak jelas ideologinya apa," kata Refly Harun di saluran Youtube-nya disitat Minggu 21 Mei 2023. 

Hal yang dimaksud ketidakjelasan ideologi dari seorang Mahfud MD yakni apakah dia masuk dalam semangat Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem, PKS, dan Demokrat.

Hal itulah yang dianggap sangat kecil memunculkan peluang nama Mahfud masuk sebagai cawapres Anies.

"Apakah Mahfud punya semangat Koalisi Perubahan? Apakah ideologinya status quo? Ataukah dia cuma ikut ayunan permainan saja?" kata Refly. 

Demikian pula halnya dengan sosok Sandiaga Uno. Kata Refly, Mahfud dan Sandi Uno beda-beda tipis berbicara ideologi politik. Karena sama-sama tidak jelas.

"Ada juga Sandi Uno yang sepertinya juga enggak jelas ideologinya seperti apa," kata Refly.

Refly sendiri mengaku telah membuat polling terkait siapa cawapres Anies yang cocok untuk dipilih.

Polling itu dibuat dengan menggunakan saluran media sosialnya, yang telah mengakomodir 127 ribu suara. 

Sosok pertama yang diunggulkan dari polling versi Refly harun yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 40 persen, lalu Gatot Nurmantyo 24 persen, Khofifah Indarparawansa 12 persen, Mahfud MD 12 persen, dan Andika Perkasa 3 persen.

Soal nama Ridwan Kamil apakah cocok jadi cawapres Anies, Refly mengaku tak memasukkan namanya dalam simulasi di pollingnya.

Akan tetapi nama Ridwan Kamil tentu cukup menarik untuk diperhatikan, terlebih muncul isu Golkar akan bergabung dengan koalisi tersebut pada Juni mendatang.

"Dan Ridwan Kamil juga dalam survei Charta Politika disebut menjadi kandidat paling moncer untuk dijadikan cawapres," kata Refly soal cawapres Anies.

Sumber Berita / Artikel Asli : Poskota