Imbas Kritik Subsidi Mobil Listrik, Impor Busway Era Jokowi dan Anies Disandingkan, Siapa Lebih Baik?

 Peneliti Flobamora Institute, Munir Timur, menyayangkan kritikan Anies Baswedan terhadap kebijakan subsidi mobil listrik justru melebar ke mana-mana.

Parahnya, ada netizen atau warganet kelas buzzer yang mengumpat Anies dengan kata-kata kotor karena kritikan tersebut.

“Pidato Anies tentang subsidi EV berbasis angkutan publik merambat kemana-mana. Lantas, ada netizen kelas buzzeryang keukeuh mengumpat Anies,” ujar Munir, dikutip dari akun Twitter pribadi pada Selasa (16/5/2023).

Namun, ia memilih memakluminya.

"Bahkan dengan kata-kata kotor. Kita maklumi, karena itu level budayanya. Rendah--di bawah telapak kaki,” sambung Munir.

Munir menyayangkan kata-kata kotor dari netizen tersebut karena di era Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, justru banyak busway hasil impor yang tidak sesuai spesifikasi dan berakhir mangkrak.

Bahkan, tak tanggung-tanggung proyek pengadaan busway tersebut dikorupsi hingga ada yang masuk ke dalam bui.

“Tapi dia amnesia, bahwa di era gubernur Jokowi, ada sekian banyak busway hasil impor yang tidak sesuai spesifikasi dan mangrak. Jadi besi tua. Menimbulkan korupsi. Ada yang masuk bui !” ujar Munir.

Bersamaan dengan cuitannya, Munir menambahkan data perbandingan busway impor era Jokowi dan Anies Baswedan.

Pada era Jokowi, busway hanya diimpor dari China sementara di era Anies, busway diimpor dari China dan Eropa.

Tidak hanya itu, Anies juga hanya mengimpor jenis kendaraan listrik.

Dari segi kondisi, busway yang diimpor Jokowi mengalami kerusakan dan mangkrak di pool PPD Ciputat sementara yang diimpor Anies masih beroperasi di beberapa koridor Transjakarta.

Sementara itu, dari segi ramah lingkungan, busway yang diimpor Jokowi tidak bebas emisi karbon sementara yang diimpor Anies bebas emisi karbon.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi