Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Alumni ITS Buat Aplikasi Antikecurangan Pilpres, Dokter Tifa: Nanti Rakyat Nobar Semua


 Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (Jangkar ITS) akan membuat aplikasi untuk Bacapres Anies Baswedan mencegah kecurangan di Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma mengatakan, memang sepantasnya di zaman serba canggih ini, teknologi dimanfaatkan.

“Nah! Berita ini yang saya tunggu-tunggu. Udah di zaman AI, 5G menuju 6G. Kan cuma orang bego yang hari ini gini masih berpikir bahwa mereka masih bisa mencurangi hasil Pilpres dengan alat tolol macam Kardus gembokan,” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Sabtu, (13/5/2023).

Menurutnya, hanya orang cerdas yang jadi bodoh ketika mereka menyerah dengan kecurangan sistematis yang sedang direncanakan sekumpulan orang tolol rakus dengan persiapan kardus gembokan buat 2024. 

“Alhamdulillah, muncul juga satu orang cerdas ini. Hayo! Mulai sekarang persiapkan sistem anti kardus gembok,” tutur Dokter Tifa sapaannya.

Lebih jauh kata dia, rakyat mau melihat, hitungan angka riil yang dikawal, sehingga tidak ada satupun orang goblok yang masih berani kutak katik angka penghitungan suara. 

“Kalau perlu, nanti kita rakyat nobar semua di TPU-TPU, pelototin tuh Petugas Petugas KPPS agar jangan sampai ada satu pun kertas suara yang dikerjain. Siapa pihak capres yang berani membiarkan pilpres berlaku adil, tanpa intervensi kecurangan?,” tambahnya.

Dia mengaku yakin, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang juga merupakan bacapres berani. Dan menyindir Ganjar Pranowo sebagai atlit jogging.

“Saya yakin, @aniesbaswedan berani. @Prabowo pun saya yakin berani. Yang keberaniannya patut kita pertanyakan paling-paling si Atlet jogging,” tandas Tifa.

Sebelumnya, Anggota Jaringan Keluarga Besar Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (Jangkar ITS) Arief Budiono menyampaikan, pihaknya akan lebih fokus ke sistem.

Selanjutnya bagaimana simpul-simpul relawan dari Anies Baswedan yang akan menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Lalu dari Jangkar ITS ini akan menyediakan sistemnya.

Sistem yang dimaksudkan yakni misalnya salah satunya untuk penyusunan database secara akurat.

“Jadi siapa nanti akan menjaga di TPS ini, TPS ini, dan seterusnya seperti itu. Setelah itu bagaimana misalkan kami melatih saksi sehingga kalau ketika hari pencoblosan nanti itu apa yang harus dilakukan, apa yang boleh, apa yang tidak boleh dan seterusnya,” katanya.

Ia mengaku, saat ini pihaknya masih fokus menyelesaikan sistem tersebut untuk Pilpres 2024 nanti.

“Karena sekali lagi ini juga harus kami sesuaikan dengan kondisi di lapangan juga, nanti seperti apa, kami akan kumpulkan beberapa simpul relawan,” jelasnya.

Lebih jauh, kata dia, dalam pembuatan sistem tersebut pihaknya tak tergesa-gesa dan dilakukan dengan serius. 

Pointnya adalah bagaimana sistem atau aplikasi yang dibuat benar-benar punya kekuatan untuk mengawasi suara Anies Baswedan.

“Karena kondisinya bisa jadi sangat kasuistik di lapangan. Makanya kami tidak tergesa-gesa untuk membuat aplikasi. Point-nya adalah bagaimana aplikasi ini memang benar-benar punya kekuatan. Jadi kami harus bersinergi dengan simpul relawan yang lain. Karena sebenarnya merekalah nanti yang akan berjibaku ketika proses perhitungan,” tandasnya. (selfi/fajar)

Sumber Berita / Artikel Asli : Fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved