Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Sandiaga Uno, dikabarkan telah diberi kesempatan menjadi cawapres Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. PKS, anggota partai Koalisi Perubahan yang mendukung Anies, menyebutkan hal itu.
Jika membaca situasi terkini, peluang Sandiaga menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan, bisa dibilang ada. Sebab, ia sempat diisukan akan hengkang dari Gerindra, hingga menghadiri acara ramadan PKS. Ia juga kerap berduet dengan Anies saat memimpin DKI Jakarta.
Diisukan Gabung PPP
Sandiaga Uno dikabarkan bakal pindah ke PPP. Isu kepindahannya pertama kali diungkap oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Sandiaga sebelumnya sempat menegaskan bahwa ia akan patuh dengan Gerindra dan mendukung Prabowo sebagai presiden.
Namun, ia juga sering menghadiri berbagai acara PPP dan PPP Gorontalo bahkan mengusulkannya menjadi capres. Terkait isu kepindahan Sandiaga, Prabowo selaku Ketua Umum Gerindra mengatakan dirinya tidak akan menahan jika ada kadernya yang ingin pindah partai.
Ikut Safari Ramadan PKS
Sandiaga Uno menghadiri undangan acara pemberian bantuan paket sembako dari PKS di Yayasan Karawang Bekasi Madani (YKBM), Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Kedatangannya juga disambut hangat oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Ia juga disambut dengan teriakan para kader PKS yang menyebut 'Sandi Wakil Presiden' hingga 'Anies-Sandi'. PKS sendiri tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Golkar dan Demokrat untuk mendukung Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024.
Sementara itu, Ahmad Syaikhu juga pernah membahas soal peluang duet Anies dan Sandiaga di Pilpres 2024. Ia mengatakan jika tiap usulan akan ditampung dan didiskusikan bersama partai lain yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Lalu, survei juga dinilainya penting untuk menentukan siapa cawapres yang pantas.
"Semuanya akan ditampung terlebih dahulu. Tadi juga ada yang mengusulkan Bang Sandiaga Uno ya kita akan tampung. Kemudian secara fair nanti kita akan lakukan survei. Nah dari situlah kita akan tetapkan mana yang kira-kira akan bisa menjadi pendamping Pak Anies," ujar Syaikhu kepada wartawan di Cangkringan, Sleman, Minggu (5/3/2023).
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal pun sempat menyatakan bahwa Sandiaga Uno memiliki peluang sebagai bakal cawapres Anies Baswedan. Sebab, PKS hingga saat ini, masih belum menentukan siapa yang akan dipilih untuk menjadi pendamping Anies.
"PKS belum menentukan cawapres, artinya Sandi masih berpeluang untuk bisa diusung PKS. Siapa saja berpeluang, termasuk Sandi, apalagi punya survei yang tinggi dan pernah menang bersama Anies," ujar Iqbal di Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Chemistry Anies-Sandiaga saat Memimpin DKI Jakarta
Duet antara Anies dan Sandiaga bukan merupakan hal yang baru. Sebab, keduanya sempat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta enam tahun lalu. Mereka diresmikan sebagai pengemban jabatan itu pada 16 Oktober 2017.
Namun, belum satu tahun, Sandiaga resmi mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Senin (27/8/2023). Alasannya, karena ia ingin maju sebagai cawapres pendamping Prabowo dalam Pemilu 2019. Meski begitu, ia mengaku hubungannya dengan Anies tetap baik.
Komentar Sandi Soal Jadi Wakil Anies
Sandiaga menanggapi soal dirinya yang mungkin akan kembali menjadi pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 sambil tersenyum. Ia mengaku menyerahkan segala keputusan kepada pimpinan partai politik. Sebab menurutnya, mereka pasti memilih sosok yang terbaik.
"Saya meyakini pimpinan partai politik seperti Ustadz Syaikhu akan mengusulkan yang terbaik untuk NKRI, saya percaya proses ini masih berjalan selama enam bulan ke depan," kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/4/2023) malam.
Ia juga mengaku akan selalu mendengar masukan dari para ulama. Lalu dikatakannya, seluruh langkah politiknya harus dibarengi izin pimpinan partai, Prabowo Subianto dan pemimpin di pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini bertujuan agar tidak ada perpecahan.
"Saya selalu mendengar masukan para ulama, ustadz, salat istikharah dan semua harus dengan restu pimpinan. Saya harus memastikan Pak Prabowo Subianto legowo dan pimpinan di pemerintahan (Presiden Jokowi) memberikan restu. Itu yang penting," lanjut Sandiaga.
"Jadi, kita fokus secara teduh dan sejuk memberikan kontestasi yang merajut kerukunan masyarakat, agar tidak terpecah belah. Kita ingin fokus kemajuan bangsa kita," sambungnya.