Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Megawati Tak Hadir Silaturahmi Ketum Parpol Bareng Jokowi, Diduga Panas Gegara Piala Dunia U20 Batal Digelar!




 Ketidakhadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara silaturahmi ketua umum partai politik pendukung pemerintah bersama Presiden Joko Widodo, Minggu (3/4/2023), memunculkan tanda tanya.

Muncul dugaan bahwa hubungan antara Jokowi dan Megawati memanas imbas pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Sebabnya, PDI-P sempat lantang menyuarakan penolakan kepesertaan timnas Israel dalam turnamen sepak bola dunia yang sedianya digelar di Tanah Air pada Mei-Juni 2023 itu.

“Ada gangguan psikologis antara Presiden dan PDI Perjuangan. Sangat mungkin ini merupakan buntut dari pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, Senin (3/4/2023).

Tak hanya PDI-P, dua kepala daerah yang juga kader partai banteng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster, juga sempat menyuarakan penolakan kepesertaan timnas Israel. 

Menurut Bawono, sikap yang berujung pada batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 itu seakan menusuk Presiden dari belakang.

Seolah-olah, kebijakan pemerintah yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya tak didukung oleh kepala daerah dan partai pengusung presiden sendiri.

“Ironis karena sikap PDI Perjuangan dan kedua gubernur tersebut telah berkontribusi dalam mencoreng citra baik Presiden di dunia internasional,” ujar Bawono.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga, penolakan PDI-P serta Ganjar Pranowo dan Wayan Koster tak lepas dari kepentingan politik.

Ganjar dan Koster dinilai tak paham konteks dan lebih memilih bermain gimik.

Keduanya seolah ingin mencitrakan diri sebagai loyalis PDI-P yang mengamalkan ajaran Soekarnoisme yang peduli pada perjuangan dan isu kemanusiaan Palestina. 

Harapannya, Piala Dunia U-20 tetap berjalan di Indonesia, lantas Israel dikeluarkan dari kepesertaan dari Piala Dunia U-20 2023.

Namun, keputusan FIFA justru berbeda dan tak sesuai ekspektasi mereka, Indonesia dicopot dari tuan rumah Piala Dunia U20.

“Bukan hanya mencoreng dan menampar wajah pemerintahan Jokowi, pilihan sikap Ganjar justru berpeluang dicap sebagai pemimpin gimik yang tidak paham konteks strategis dari kebijakan pemerintah Jokowi itu sendiri,” kata Umam, Jumat (31/3/2023).

“Sepertinya ini keteledoran berjemaah, asyik bermain-main gimik, hingga tidak mampu mengantisipasi dan menjalankan proses diplomasi untuk meyakinkan FIFA atas aspirasi dalam negeri Indonesia,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Minggu (2/4/2023), lima ketua umum partai politik bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo.

Acara yang diinisiasi oleh Partai Amanat Nasional (PAN) itu digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan. 

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.

Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sedianya diundang dalam acara tersebut. Namun, keduanya berhalangan hadir.

“Memang ini semua ketua umum, Mbak Mega sama Bang Surya lagi ke luar negeri,” kata Zulhas, demikian sapaan akrab Zulkifli Hasan, ditemui usai acara.

Adapun pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 disinyalir karena muncul penolakan kepesertaan timnas Israel dari sejumlah pihak dalam negeri.

Ramai-ramai kepala daerah, partai politik, hingga organisasi masyarakat (ormas) lantang menyuarakan penolakan.

Sebutlah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PAN, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), hingga Persaudaraan Alumni 212. 

Namun, dari sejumlah pihak yang menolak kepesertaan timnas Israel, sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan PDI-P yang paling disorot.

Koster beralasan, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik yang dianut pemerintah Indonesia.

Ia juga menyebut bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplolmatik dengan Israel.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulis Koster dalam surat yang dia tulis untuk Menpora.

Sama dengan Koster, Ganjar Pranowo juga menolak kepesertaan timnas Israel. Menurut Ganjar, sebagai kader PDI-P, ia mesti memegang teguh amanat Presiden Soekarno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).

Sumber Berita / Artikel Asli : Kompas

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved