Keterkaitan Anies Baswedan di Balik Pelaporan Firli Bahuri ke Dewas KPK, Ngeri!

 Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mempunyai keterkaitan dalam pelaporan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke Dewan Pengawas (Dewas).

Namun keterkaitan Anies Baswedan itu tidak secara langsung, hal ini terlihat melalui pernyataan pegiat media sosial Chusnul Chotimah saat mengomentari pelaporan Firli Bahuri. 

Mulanya Chusnul Chotimah menyinggung tentang kisruh dalam Formula E, terdapat penyidik KPK yang tidak ingin menaikkan kasus, sehingga berseteru dengan Firli Bahuri.

"Yg ramai kasus formula E, programnya Anies. Penyidik yg ribut dgn ketua KPK, yg ga ingin naikkan kasus formula E," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @ch_chotimah2, Kamis (13/4).

Melalui akun Twitter pribadinya, ia juga menguggah berita berjudul 'Saut Situmorang, Abraham Samad, hingga Novel Baswedan Laporkan Firli ke Dewas KPK'.

Menurutnya, orang-orang yang melaporkan Firli Bahuri merupakan pendukung Anies, sehingga ada keterkaitan secata tidak langsung. "Yg laporkan ketua KPK, para pendukung Anies. Ngeri...".

 

Sebelumnya, beberapa mantan pimpinan KPK seperti Abraham Samad, Saut Situmorang hingga mantan penyidik senior Novel Baswedan resmi melaporkan Firli Bahuri ke Dewas KPK dan meminta yang bersangkutan agar dicopot dari posisinya karena diduga membocorkan dokumen rahasia penyelidikan kasus korupsi.

"Kami mewakili sekitar hampir 50 orang yang terdiri dari perorangan maupun organisasi. Jadi mewakili 56 lebih perorangan dan organisasi." kata mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di gedung Dewas KPK, Jakarta, Senin (10/4/2023) dikutip dari Detik

"Nanti bisa dijelaskan tapi intinya adalah potensi pelanggaran yang terjadi baik etik maupun etik dan pidana yang dilakukan oleh Firli Bahuri dalam hal ini sebagai ketua KPK," lanjutnya.

Lebih lanjut, Saut menyebut bahwa pihaknya menulis kronologi lengkap atas laporan untuk Firli terkait dugaan kebocoran dokumen, sehingga ia berharap agar Dewas KPK dapat bekerja dengan baik.

"Kita mendatangi dewan pengawas dengan harapan mereka bekerja profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas, untuk kemudian mendalami kasus ini supaya Indonesia bisa terselamatkan dan marwah KPK kembali ke tempat semula," ucap Saut.

"Bahwa dia adalah benar-benar penegak hukum-hukum antikorupsi yang transparan akuntabel berintegritas dan bisa bertanggung jawab terhadap masyarakat secara terbuka," imbuhnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi