Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

AS: China Ingin Rebut Taiwan dalam Waktu Dekat




 Amerika Serikat mengklaim China telah melanggar status quo soal Taiwan dan berniat ingin buru-buru merealisasikan reunifikasi dengan wilayah itu. 

Status quo yang dimaksud adalah soal relasi AS dan Taiwan. Selama ini, AS memegang teguh prinsip satu China dengan mengakui Beijing tetapi tetap menjaga hubungan dekat dengan Taiwan. AS juga telah lama menjadi pemasok senjata dan bantuan keamanan bagi Taiwan dalam pertahanan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan status quo tersebut telah membantu memastikan tak akan ada konflik antara AS dan China soal Taiwan. Tetapi, belakangan China semakin melupakan status quo tersebut.

"Apa yang berubah adalah keputusan pemerintahan di Beijing yang menganggap status quo tak bisa diterima lagi," Kata Blinken.

Ia kemudian berujar, "Bahwa mereka (China) ingin mempercepat proses yang mana mereka akan mengejar reunifikasi."

Menurut Blinken, China telah melakukan pemaksaan dan mempersulit hidup Taiwan melalui berbagai cara.

"Harapannya akan mempercepat reunifikasi, tetapi juga menahan kemungkinan, jika itu berhasil, menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan mereka," ujar Blinken lagi.

Lebih lanjut, diplomat top AS itu mengatakan status quo juga memungkinkan Taiwan lebih berkembang. 

Meski tidak diakui sebagai negara berdaulat, selama ini Taiwan telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi global yang dominan terutama sebagai produsen pembuatan chip dan material semikonduktor canggih untuk mobil hingga peralatan elektronik.

"Jika itu karena alasan apa pun terganggu, itu akan memiliki konsekuensi yang sangat signifikan bagi ekonomi global," ucap Blinken lagi.

Ia lalu menegaskan, Tekanan terhadap Taiwan harus menjadi perhatian bersama bukan cuma AS, tetapi seluruh dunia.

Taiwan beberapa tahun terakhir semakin gigih menunjukkan keinginan mereka untuk melepaskan diri dari China.

Namun, Beijing selalu menghalangi cita-cita Taipei itu dan mengklaim pulau itu bagian dari wilayahnya.

China bahkan bersumpah akan menggunakan cara apapun, bila perlu dengan militer, untuk mempertahankan Taiwan.

Taiwan juga kerap menjadi isu perselisihan antara AS dan China. AS secara diplomasi menjunjung prinsip Satu China, mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah. Namun, mereka memiliki Undang-Undang Relasi Taiwan (RTA). 

Pakar Sebut China Tak Mungkin Berhasil Rebut Taiwan

Lembaga think thank Amerika Serikat (AS) menganalisis bahwa Beijing tidak mungkin berhasil merebut Taiwan melalui invasi yang diprediksi tahun 2026. Justru, konflik tersebut akan merugikan AS dan Jepang.

Laporan yang diterbitkan Pusat Kajian Strategis dan Internasional, Senin (9/1/2023) mengungkap, bahwa Washington harus terlibat pertempuran langsung, jika memutuskan untuk mempertahankan Taiwan.

Pasalnya, tidak seperti Ukraina, AS dan sekutunya dapat menghindari pengiriman pasukan mereka ke medan perang.

Pada laporan “Pertempuran Pertama dari Perang Berikutnya: Wargaming Invasi Cina ke Taiwan”, penulis memperingatkan AS mungkin mengalami kemenangan, namun diprediksi akan lebih menderita dalam jangka panjang daripada China yang dikalahkan.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengatakan pada akhirnya akan menyatukan pulau itu dengan daratan, jika perlu dengan paksaan.

Beberapa negara, termasuk AS, mengakui pulau itu sebagai negara merdeka. Di bawah kebijakan resmi AS, Washington tidak mengakui klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan, tetapi mengakui bahwa klaim itu ada.

Sumber Berita / Artikel Asli : CNN Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved