Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto mengingatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang rekening pejabat pensiunan Jenderal setelah membuka milik Rafael Alun Trisambodo.
Hal ini terkait dengan PPATK yang telah melakukan pemblokiran terhadap 40 lebih rekening milik pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya, serta diperirakan nilai transaksinya mencapai Rp500 miliar.
Menurut Gigin, di Indonesia tidak hanya ada satu pejabat seperti Rafael, namun masih banyak lagi, ia pun mengingatkan PPATK tentang aset tak terkira dari pensiunan Jenderal yang menjadi pejabat.
"Memangnya cuma ada satu 'Rafael Alun'. Ayo PPATK buka dong rekening-rekening pejabat lain," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @giginpraginanto, Selasa (7/3).
"Jangan lupa pensiunan jendral yang bisa punya lebih 100 ribu hektar kebun sawit, tambang batubara, pembangkit listrik, produsen kendaraan listrik dan masih banyak lagi," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan jika pihaknya telah melakukan pemblokiran terhadap 40 rekening yang terkait dengan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
"Ya kami lakukan penghentian (pemblokiran) di atas 40 rekening," kata Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi, Selasa (7/3) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, rekening yang diblokir PPATK terdiri dari rekening pribadi Rafael, keluarganya termasuk milik putranya, Mario Dandy, dan perusahaan atau badan hukum.
Dalam puluhan rekening ayah Mario Dandy beserta keluarganya terdapat transaksi sebesar Rp500 miliar lebih. "Nilai transaksi yang kami bekukan nilainya D/K (Debit/Kredit) lebih dari Rp500 miliar dan kemungkinan akan bertambah," ujar Ivan.
Pemblokiran dalam rekening tersebut diduga berkaitan dengan indikasi pencucian uang yang dilakukan oleh Rafael, karena sebelumnya ditemukan transaksi signifikan ayah Mario Dandy itu yang tidak sesuai profil dan memakai nomine.