Sri Mulyani 'Meradang' Anak Buah Berulah, Misbakhun Sebut Hanya Demi Jaga Citra Pribadi

Muhammad Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR-RI yang juga merupakan mantan ASN Dirjen Pajak Kemenkeu berkomentar mengenai sikap Sri Mulyani dalam menyikapi reaksi netizen atas harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo.

Menurut Misbakun, jika masyarakat atau netizen menilai bahwa harta yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo dianggap tidak wajar, apakah pernah dilakukan proses klarifikasi oleh instansi terlebih dahulu?

Misbakun menilai, langkah yang di ambil Sri Mulyani setelah itu sudah diluar dari konstruksi kasus sebenarnya, hanya kerena reaksi netizen di media sosial.

“Menteri Keuangan ingin menjaga citranya, bahwa Menteri Keuangan selama ini adalah kelihatan menteri yang menjaga kredibelitas, integritas, profesionalitas dan sebagainya,” ucap Misbakhun dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, 2 Maret 2023.

Menurutnya tindakan Sri Mulyani demi menjaga intergritas dirinya tersebut, tidak dalam kerangka hukum dan prinsip hukum praduga tidak bersalah.

Misbakhun pun menegaskan bahwa dirinya tidak dalam posisi membela, hanya saja berusaha objektif. Sebab ada sistem yang dibangun untuk memeriksa harta kekayaan yang tidak wajar tersebut, dan ada inspektorat jenderal.

“Kalau katanya tahun 2012 sudah mulai diindikasikan ada, terus apa hasil klarifikasinya, inikan harus disampaikan,” sebut politikus partai Golkar tersebut.

Oleh sebab itu, menurutnya, Sri Mulyani melakukan kesalahan dalam penanganan kasus tersebut. Dengan bikin pers conference sebagai respon terhadap publik, terlebih reaksi netizen. 

Karena pada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap David, sebetulnya tidak ada kaitannya dengan pekerjaan orang tuanya.

Selain itu, Misbakhun juga merespon reaksi netizen, menurutnya mengakait-kaitkan kasus tersebut dengan orang tuanya Mario Dandi tidak ada hubungannya.

Apalagi menyamaratakan semua pegawai pajak, seakan-akan sama dengan Rafael Alun Trisambodo. Sebab tidak semua pegawai pajak itu buruk, masih banyak yang jujur dan menjaga integritasnya.

“Terus apakah kemudian kita mau gebayar uya ya kan, terhadap semuanya itu, ada juga orang yang baik,” jelasnya.

Dia turut mengingatkan bahwa Ditjen Pajak tersebut merupakan suatu pekerjaan yang penting bagi setiap negara. Karena mereka mengurusi penerimaan negara.

Adapun penerimaan negera tersebut nantinya akan digunak untuk biaya banyak hal dalam negara. Seperti membiayai operasional sekolah bisa gratis, membiayai BPJS Kesehatan dan lainnya.***

Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan