Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

SMRC: Ganjar Lebih Pas Menjadi Capres, Prabowo Cawapres

 


Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto untuk dipasangkan pada Pilpres 2024 masih sekadar wacana dan isu. Belum ada langkah konkret dari partai-partai untuk mewujudkannya.

“Kalau pun duet itu benar-benar mendapatkan dukungan partai, maka Ganjar lebih pas untuk menjadi calon presiden, Prabowo cawapres” kata Saidiman saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Menurut Saidiman, alasan utamanya adalah karena dukungan publik pada Ganjar lebih besar yang karenanya membuat peluang Gubernur Jateng itu terpilih lebih besar.

“Dua tahun terakhir suara Ganjar mengalami penguatan secara konsisten. Sebaliknya, dukungan pada Prabowo merosot,” ujar Saidiman.

Selain itu, sambung Saidiman, juga perlu dipertimbangkan bahwa Ganjar adalah kader PDIP. Saat ini, suara PDIP paling besar bahkan menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden sendiri tanpa bantuan partai lain. 

“Saya kira PDIP tidak akan mau menyerahkan kesempatan untuk mengusung kader sendiri sebagai Capres pada partai lain,” tutur Saidiman.

Adapun pengamat politik Adi Prayitno mengatakan upaya menduetkan pasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dapat meniru pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019.

“Senioritas bukan lagi menjadi penghalang saat ini untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden,” kata Adi Prayitno di Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Direkrur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu mencontohkan Presiden RI Joko Widodo yang sudah dua kali mendapatkan cawapres pada Pemilu 2014 dan 2019, yang lebih senior dan berpengalaman darinya.

Menurut dia, Prabowo lebih senior memang tidak bisa dibantah. Akan tetapi, pada pemilu presiden 2014 dan 2019, Jokowi juga memiliki cawapres yang lebih senior, yakni Pak Jusuf Kalla dan Ma’ruf Amin. 

“Namun, elektabilitas dan dukungan untuk Jokowi lebih unggul saat itu. Jokowi didukung PDIP yang suaranya terbanyak dan secara personal, elektabilitas Jokowi lebih tinggi daripada JK dan Kiai Ma’ruf,” jelasnya.

Ia mengutarakan saat ini kondisi Ganjar pun serupa dengan Jokowi kala pilpres lalu. Ganjar meraih elektabilitas lebih tinggi daripada Prabowo di beberapa survei saat ini. Posisi Prabowo disebutnya sebagai posisi kedua untuk tingkat elektabilitas calon presiden menjelang 2024.

Oleh karena itu, kata dia, partai pendukung tentu akan melihat elektoral tertinggi personal untuk dijadikan capres. “Bila PDIP nanti umumkan capresnya Ganjar Pranowo, jelas PDIP secara elektabilitas juga lebih tinggi daripada Gerindra sehingga tidak mungkin Ganjar dijadikan cawapres,” katanya.

Sejak awal Gerindra memang sudah memasang harga mati untuk pencapresan Prabowo Subianto. Namun, lanjut Adi, bila pertimbangan Gerindra karena senioritas, hal itu belum tentu bisa dijadikan pertimbangan yang kuat. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam sebuah pernyataannya di media mempersilakan Ganjar Pranowo duet dengan Prabowo Subianto di Pemilu 2024, tetapi sebagai calon wakil presiden.

Menurut Hashim, Prabowo lebih cocok menjadi calon presiden karena usianya dan pengalamannya jauh lebih senior daripada Ganjar Pranowo.


Sumber Berita / Artikel Asli : Inilah

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved