Sebut Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu Bukan Korupsi, Sosok Ini Ungkap Ketakutan PPATK pada Sri Mulyani

 

 Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari perihal klarifikasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait transaksi mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Menurut Rocky, ada persoalan etis terkait mundurnya PPATK dalam persoalan tersebut dan memberi klarifikasi bahwa tidak ada tindakan korupsi dalam penemuan transaksi mencurigakan itu. 

“Dari awal kita tahu ini juga pelanggaran etik. Bahwa PPATK akhirnya mundur lagi tuh karena tekanan politik pasti itu,” ujar Rocky, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Kamis (16/3/2023).

Rocky melanjutkan, tekanan politik tersebut membuat bangsa Indonesia tak kunjung mau karena persoalan moral pejabat dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Dan itu yang menyebabkan negeri ini nggak bisa maju secara moral karena Sri Mulyani sebetulnya waktu denger 300 triliun dan 200 kali diajukan, ya udah diam aja,” jelas Rocky.

“Dia musti reflex ya memang salah saya maka untuk sementara saya mundur maka saya persilahkan PPATK untuk menerangkan ke publik apa sebetulnya masalahnya,” imbuhnya.

Ahli ilmu filsafat ini juga membuka kemungkinan alasan PPATK tidak melanjutkan persoalan transaksi mencurigakan itu karena ada kekhawatiran Sri Mulyani akan melawan balik.

“Tetapi, karena Sri Mulyani nggak mau mundur, PPATK juga takut jangan-jangan Sri Mulyani fight back kena lagi PPATK,” ujar Rocky.

Kemungkinan lainnya mengapa Sri Mulyani tidak ingin mundur karena Menteri Keuangan itu bisa mengurai persoalan transaksi mencurigakan itu.

“Atau, Sri Mulyani menghitung bahwa ya saya masih mampu menerangkan itu karena saya tau kemana arahnya uang itu mengalir sebetulnya,” imbuh Rocky. 

Sumber Berita / Artikel Asli : NW Wartaekonomi