Rocky Gerung: Teguran Mahfud MD ke Sri Mulyani Adalah Untuk Jokowi

 Isu mengenai dana mencurigakan sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan kini menjadi sorotan

Pada Jumat, 10 Maret 2023, Mahfud MD melakukan konferensi pers terkait isu dana mencurigakan Rp300 triliun di Kementerian Keuangan.

Dalam keterangannya Mahfud MD menyatakan akan menyerahkan kasus yang diduga sebagai pencucian uang tersebut ke KPK, Kejagung dan Polri. 

"Kalau misalnya ada permintaan kementerian untuk diselidiki tindak pencucian uang, saya kasihkan ke aparat penegak hukum KPK atau Kejaksaan atau polisi," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers (10/3/2023) dilansir harianhaluan.com dari kanal YouTube Kemenko Polhukam RI.

"Nanti kita akan panggil untuk sekian lama tidak ada perkembangan, (kita) pindah dari misalnya Kejaksaan ke KPK. Jadi berdasarkan kesepakatan antar pimpinan (saja)," pungkas Mahfud MD.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak duet Menko Polhukam Mahfud MD untuk bersih-bersih Kementerian Keuangan.

Terkait hal tersebut, Rocky Gerung pun ikut menyoroti.

Menurut Rocky Gerung jika melihat psikologis Sri Mulyani terkait dugaan pencucian uang di Kementerian Keuangan, sebetulnya Menkeu Sri Mulyani merasa bersalah.

Namun menurut Rocky, Sri Mulyani cukup arogan untuk mengatakan bahwa itu aparat saya. 

"Kita lihat psikologi dari Sri Mulyani yang sebetulnya dia merasa bersalah, tetapi dia cukup arogan untuk mengatakan bahwa itu aparat saya," ujar Rocky.

Bahkan menurut Rocky Gerung, apabila Sri Mulyani hanya ingin "berduet" dengan Mahfud MD untuk membersihkan Kementerian Keuangan, maka itu sama saja artinya bahwa dia (Sri Mulyani) melempar tanggung jawab kepada Mahfud MD.

"Kan mestinya keterangan Mahfud itu cukup bagi dia untuk memanggil satu persatu melaporkan ke Kejaksaan atau KPK. Dan ini harusnya keterangan Mahfud itu jadi alasan Sri Mulyani untuk membenahi dirinya sendiri. Bukan dia dan Mahfud yang membenahi proyek itu," jelas Menko Polhukam.

"Jadi Sri Mulyani (ini) ada di dalam Dilema. Dan dilema itu mesti dia pecahkan dengan menundukkan diri, supaya dia bebas dari tekanan publik internasional terutama. Tapi kan kita tahu bahwa siksatnya Sri Mulyani itu juga menunjukkan banyak hal yang masih ingin dia, sebut saja dengan kasar 'dia mau sembunyikan,"

Jadi kalau moral itu udah nggak ada, ya susah. Dan orang akan menganggap seluruh keterangan versi Sri Mulyani ini sebagai upaya untuk menutupi kasus itu,"

"Jadi kita kembali pada soal pertama yaitu ada temuan 400 lebih manusia di departemen keuangan dari 2009-2023 lakukan pencucian uang lah kalau bahasa kasarnya,"

Dan itu artinya uang haram yang dicuci. Kan nggak mungkin uang yang bersih itu dicuci lagi itu. Ini uang kotor semua tuh. Yang kemudian disebut sebagai transaksi yang dicurigai."

Bahkan menurut Rocky, permasalaham di Kementerian Keuangan tersebut bukan sekedar soal 360 triliun atau 460 orang yang terlibat di situ.

Namun menurutnya, persoalan tersebut merupakan pertanggung-jawaban Sri Mulyani terhadap ketidakmampuan dia untuk menegakkan moral di dalam Departemen Keuangan.

"Nah, Mahfud tentu datang dengan data dan itu. Eggak ada urusan dengan moral engga moral. (Apalagi) Mahfud MD adalah pengendali sistem untuk mengantisipasi korupsi kan. Jadi (ketika) Mahfud kasih data, mustinya Sri Mulyani anggap data itu sebagai teguran bagi dia tuh," sambung Rocky Gerung.

Selain itu menurut pengamatan politik tersebut, teguran Mahfud MD ke Sri Mulyani itu juga merupakan sinyal teguran juga kepada Jokowi.

"Sekaligus Mahfud (ini) kirim sinyal bahwa menegur Sri Mulyani artinya (dia) menegur juga presiden. Karena kan atasannya ini kan Presiden. Cuman Pak Mahfud kan nggak mungkin bilang ini, Pak Jokowi nggak tahu."

Yang mana menurut Rocky Gerung, teguran Mahfud MD ke Jokowi itu mensinyalkan bahwa Pak Jokowi sebagai presiden gagal untuk membuat Sri Mulyani teguh di dalam mengelola departemen yang paling paling kaya di Indonesia, yakni departemen keuangan. ***

Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan