Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pengamat Ungkap Megawati Tidak Akan Pilih Ganjar Capres 2024 dari PDIP, Ini Alasannya




 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak akan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.

Alasannya menurut pengamat politik Saiful Anam, imbas dari kembali beredarnya daftar nama-nama politisi yang diduga menerima aliran dana kasus korupsi KTP-elektronik, termasuk nama Ganjar Pranowo.

Saiful Anam juga ikut menanggapi kembali beredarnya 12 nama politisi yang diduga menerima aliran uang korupsi KTP-el yang merugikan keuangan negara mencapai Rp2,3 triliun.

“Ini tentu menjadi sandera politik bagi Ganjar. Dugaan tersebut tentu akan menjadi pembahasan publik di tengah santernya Ganjar akan maju sebagai kandidat pada Pilpres 2024 mendatang,” ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) ini, Jumat (24/3).

Anam menilai, dugaan keterlibatan Ganjar tersebut dianggap akan sangat merugikan Ganjar. Bahkan, akan menjadi mesin penggerus suara yang signifikan bagi Ganjar.

“Bisa jadi kembali viralnya keterlibatan Ganjar pada korupsi KTP-el sengaja di hembuskan oleh lawan-lawan politik Ganjar, dan bukan tidak mungkin itu justru berasal dari rekan separpolnya,” kata Saiful.

Dia meyakini, isu tersebut akan terus menggelinding seiring semakin dekatnya momentum Pilpres 2024.

Jika tidak terkelola dengan baik, maka isu tersebut akan berdampak serius dan signifikan bagi elektabilitas Ganjar.

“Selain itu bisa jadi pula isu tersebut juga akan menjadi pertimbangan Megawati untuk tidak menjatuhkan pilihan untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang,” pungkas Saiful.

Pengamat: Kalinyamat Jadi Kode Megawati tak Pilih Ganjar, Tapi Puan

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri diprediksi tidak akan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Puan Maharani adalah satu-satunya kandidat yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu.

Hal ini disampaikan oleh Pengamat KedaiKopi, Hendri Satrio. Menurut Hendri, Megawati telah melempar kode keras kepada seluruh kader partainya, bahwa PDIP tidak akan mengusung Ganjar tetapi Puan Maharani untuk maju di Pilpres mendatang.

Dugaan kuat ini muncul secara tersirat terkait apa yang disampaikan Megawati dalam acara “Napak Tilas Ratu Kalinyamat”.

Pada acara tersebut, Megawati memberikan dukungannya agar Ratu Kalinyamat mendapat gelar pahlawan Nasional karena keberaniannya mengusir Portugis.

“Jadi, Mega dorong Ratu Kalinyamat (ini) kode keras bahwa dia sangat mungkin tidak ke Ganjar pilpres 2024,” kata Hendri, Jumat (12/8/2022).

Melalui peran Ratu Kalinyamat, seorang pemimpin wanita yang berasal dari Jepara, Megawati ingin menunjukkan bahwa wanita juga memiliki taring.

Bahwa wanita juga bisa memimpin, mengusir penjajah, dan melahirkan raja-raja jawa yang hebat.

“Ini yang didorong Ratu Kalinyamat. Ini tentang peran perempuan. Tentang pemimpin perempuan. Ini kode keras. Sebuah kode dari Megawati kepada kadernya, bahwa peran perempuan sebagai pemimpin ini harus digalakkan sekarang,” ujar Hendri.

“Saya yakin kader-kader PDIP yang lama berjuang bersama bu Mega, memahami kode keras ini. Seharusnya (PDIP) sudah bisa bersatu, semuanya satu suara membantu dan mendukung mbak Puan di Pilpres 2024,” tambahnya.

Pengamat Ungkap Kekhawatiran Megawati Jika Pilih Ganjar Pranowo

Pakar politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan partai penguasa yakni PDI Perjuangan (PDIP) memegang kunci untuk peta koalisi Pilpres 2024.

Asrinaldi menyebut bila PDIP sudah menentukan sosok capres, partai-partai lain akan segera mengambil sikap dan membentuk poros yang serius.

"Bagi partai selain PDIP, ini menunggu PDIP mendeklarasikan. Jadi akan ada dampak turunan bila PDIP sudah menentukan calon," kata Asrinaldi di Kampus Universitas Andalas Padang, Jumat (17/3/2023).

Hingga saat ini, PDIP masih belum menentukan sikap untuk penentuan calon presiden yang akan mereka usung.

Dua nama yang punya peluang dicalonkan partai Banteng itu adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Bila PDIP memutuskan Puan sebagai capres, Ganjar akan jadi leluasa untuk masuk ke poros lain di luar PDIP.

Karena dia tidak ada beban lagi maju bersama partai lain karena PDIP sudah memilih Puan.

Bila PDIP memilih Ganjar sebagai capres, partai lain juga akan mengambil sikap apakah berkoalisi dengan PDIP atau menjadi kompetitor PDIP.

Partai lain yang dimaksudkan Asrinaldi yang berpeluang satu gerbong dengan PDIP adalah seperti Partai Gerindra, Golkar PAN, PPP, PKB.

Sementara poros Anies lewat Koalisi Perubahan menurut Asrinaldi sudah hampir dipastikan tidak akan berubah.

Asrinaldi memahami dilematis PDIP dalam menentukan calon yang akan diusung di Pilpres 2024.

Bila mengusung Ganjar, ada ketakutan dari Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri akan sulit mengendalikan Ganjar bila menjadi presiden karena ia dinilai trah Jokowi.

"Bila PDIP calonkan Ganjar dan menang, Jokowi bisa kuasai PDIP. Itu pasti tidak diinginkan oleh Megawati," ujar Asrinaldi.

Tapi bila memaksakan Puan Maharani sebagai capres, PDIP dihadapkan dengan situasi elektabilitas putri kandung dari Megawati itu yang rendah.

Sumber Berita / Artikel Asli : Pojoksatu

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved