Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menyoroti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyinggung tentang manipulasi suara pemilihan umum (Pemilu) di Pacitan dan Ponorogo.
Hasto mengatakan bahwa manipulasi terjadi sebelum PDIP menjadi partai pemenang, saat itu ada penggelembuangan suara dari salah satu partai sebesar 300 persen.
Menurut Yan Harahap, Hasto terlihat mulai mencari kambing hitam jelang Pilpres 2024 karena merasa tidak percaya diri bahwa PDIP akan kembali keluar sebagai pemenang.
"Mulai cari-cari kambing hitam. Tanda-tanda gak percaya diri. Mungkin akibat ‘terlalu kangen’ sama Harun Masiku," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @YanHarahap, Rabu (22/3).
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkit tentang kecurangan Pemilu bertahun-tahun lalu di Pacitan dan Ponorogo, Jawa Timur. Ketika itu terdapat manipulasi daftar pemilih tetap (DPT).
Hingga membuat suara salah satu partai menggelembung sebesar 300 persen, namun Hasto tidak menyebut secara gamblang partai yang dimaksudkannya tersebut.
"Dulu pernah terjadi [manipulasi DPT] di Pacitan dan Ponorogo yang membuat [suara] partai naik menjadi 300 persen," kata Hasto di Surabaya, Minggu (19/3) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, menurutnya selama 10 tahun terkahir pemilu dimenangkan PDIP, tidak ada kecurangan yang terjadi. Untuk diketahui, sebelum PDIP menang, Partai Demokrat berkuasa selama 10 tahun.
"Ketika dipimpin PDIP, dari DPT-nya saja itu dipastikan bahwa hak konstitusional untuk memilih itu dijamin oleh konstitusi," ujar Hasto.