Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Disentil Politik Identitas Capres 2024 oleh TV Australia, Jawaban Anies Baswedan Bikin Geleng-geleng Kepala


 Nama Anies Baswedan akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik lantaran dikabarkan akan menjadi bakal capres 2024.

Tiket Anies Baswedan dalam mewujudkan mimpinya sebagai bakal capres 2024 ini sudah mengantongi restu dari tiga parpol.

Tiga parpol yang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan yakni Partai NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, masyarakat Indonesia masih was-was jika pada capres 2024 ini juga dilakukan dengan jalan politik identitas yang digunakan Anies Baswedan saat gelaran Pilkada DKI 2017 silam. 

Dengan strategi politik identitas, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang telak dengan persentase 57,96 persen suara.

Hal ini membuat politik identias sangat melekat terhadap sosok Anies Baswedan.

Ditanya soal masalah ini, Anies yang sempat diwawancarai oleh jurnalis Beverley O’Connor dari salah satu TV Australia yaitu ABC Australia memberikan pandangannya.

Dia bertanya apakah Anies akan menempuh jalan yang sama dalam pemilihan presiden 2024 mendatang dengan menggunakan strategi politik identitas yang berbau SARA.

“Apakah Anda berkomitmen untuk tidak menempuh jalan itu lagi? Apakah Anda akan mencoba dan memisahkan agama dari pencalonan presiden Anda?” tanya jurnalis tersebut dari kanal YouTube Anies Baswedan pada Senin (13/3/2023). 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Anies mengidentifikasi empat hal yang ia jadikan dasar politik, yakni kesetaraan, kebaikan bersama, akal sehat, hukum, aturan dan regulasi.

Karena itu, dia menegaskan bahwa kebijakannya tidak berdasarkan keinginan atau kepentingan pendukung.

“Jadi ini bukan tentang siapa yang mendukung Anda tapi bagaimana Anda mengambil keputusan saat Anda menjabat,” jelas Anies.

Namun, dia tidak menyangkal opini publik tersebut, meski dia sendiri tidak melihat ada kesalahan politik terhadap partai pendukungnya. Hal itu juga ia lakukan saat bekerja di DKI Jakarta.

“Kadang-kadang Anda berasumsi bahwa jika Anda didukung oleh kelompok ini dan kelompok itu, maka Anda bertindak tidak sesuai dengan prinsip kesetaraan, coommon sense, kepentingan publik juga aturan dan peraturan, dan saya telah menjalani lima tahun dan membuktikan,” jelas Anies. ***


Sumber Berita / Artikel Asli : Ayojakarta

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved