Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifah, menyinggung bahwa mantan Gubernur DKI Anies Baswedan seharusnya tidak disalahkan imbas terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam lalu.
Hal ini karena Depo Pertamina Plumpang ternyata sudah terbakar 2 kali yaitu pada tahun 2009, sehingga Anies Baswedan tidak bisa disalahkan meskipun menerbitkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Sementara kepada penduduk Kampung Tanah Merah pada Sabtu (16/10/2021).
Geisz pun merasa murka dengan pihak-pihak yang menyalahkan Anies Baswedan atas musibah tersebut. "Kaum Otak Dikit, gue tau otak kalian minimalis tapi bacot gede yang itupun cara pecundang. (Selalu keroyokan rame-rame)," ujarnya.
Ia pun memberikan pertanyaan sederhana tentang penyebab terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, yaitu karena pemeliharaan yang bermasalah atau hunian warga setempat.
"Jawab pertanyaan sederhana: Depo itu Dua Kali Kebakaran. Disebabkan Maintenance yang ga beres atau karena warga tinggal disitu maka deponya jadi kebakaran. Jawab OD!!!" ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @GieszChalifah, Minggu (5/3).
Seorang netizen pun menanggapinya, dan menyebut jika Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pembawa sial, karena sebelumnya kilang minyak yang terbakar, dan kini Depo.
Sekadar informasi, kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Maret 2023 malam yang turut menghanguskan rumah warga di perkampungan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan.
Pascakebakaran, Polisi pun memasang garis Polisi di salah satu jalan menuju pemukiman tersebut.
Depo Pertamina Plumpang berada di Jalan Inspeksi Kali Sunter Nomor Kavling 45-46, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, RT1/RW4, Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kawasan itu, hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dengan permukiman warga di kawasan Tanah Merah.
Akibatnya, api yang membakar Depo Pertamina Plumpang merembet hingga ke rumah-rumah warga yang berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT12/RW9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Permukiman yang berada dekat Depo itu pun menyebabkan api mudah mengenai rumah-rumah, bahkan merenggut 17 nyawa warga setempat.