Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Banser NU Bubarkan Pengajian Ustaz Hanan Attaki, Ketua Banser Pamekasan: Seseorang Ini Benalu



 JAKARTA - Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam angkat bicara soal penolakan Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023).


Dirinya mengakui adanya insiden antara jemaah Ustaz Hanan Attaki dengan Banser NU.


Namun, keributan yang terjadi sesaat Ustaz Hanan Attaki berceramah itu akhirnya berhasil diredam.


Tidak ada anggota Banser NU yang terluka dalam insiden tersebut.


"Sahabat-sahabat sekalian, kita tadi, kejadian di lapangan, karena pihak keamanan berlapis, kita melihat dan saya sebagai Ketua Anshor juga memikirkan sahabat-sahabat semua apabila kita merangsek masuk dan kita memaksa untuk mengangkat kaki tidak naik misalnya ke panggung, maka kita akan berhadapan dengan Kepolisian," ungkap Maltuful Anam.


"Sempat terjadi sedikit insiden dan saya melihat sangat tidak tega, tapi Alhamdulillah massa kita dari kader-kader kita terkendali dengan baik dan kondusif Alhamdulillah tidak ada yang terluka," jelasnya.


Lewat upaya pemaksaan, Banser NU akhirnya berhasil membubarkan pengajian yang dihadiri oleh Ustaz Hanan Attaki.


Pengajian pun ditegaskannya tidak digelar sampai selesai.


"Dan akhirnya walau Hanan Ataki datang, tapi dengan difasilitasi oleh beberapa masyayikh (para ulama), dan tentunya oleh aparat Kepolisian dan aparat TNI, kita bisa menembus masuk ke dalam, pengajian tidak sampai selesai," jelasnya. 


Oleh karena itu, dirinya berterima kasih kepada para pihak, khususnya aparat keamanan dan para ulama yang mendukung Banser NU.


"Terima kasih banyak kepada para pengaman, kepada para masyayikh, kepada semua yang telah mendukung kita," jelas Maltuful Anam.


"Kita telah menunjukkan saat ini bahwasanya kita tidak pernah berada di pihak yang salah, kita selalu berada di pihak yang selalu menjaga kesatuan dan menjaga kerukunan, menjaga persatuan, terutama antar umat Islam, karena sesama umat Islam kita bersaudara," paparnya.


"Akan tetapi ini kita anggap, seseorang ini kita anggap sebagai benalu di dalam tubuh kita, mengapa? Karena jika kita biarkan dan tentu banyak yang mengikuti dan kita tidak mendudukan bahwasanya yang dikatakan ustaz itu salah, maka kita yang akan bertanggung jawab," jelasnya.


Viral Banser NU Bubarkan Pengajian Hingga Sebut Ustaz Hanan Attaki Benalu, Rupanya Ini Penyebabnya


Video penolakan Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023) viral di media sosial.


Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam mengaku telah berhasil membubarkan pengajian yang dihadiri oleh Ustaz Hanan Attaki.


Penolakan yang dilakukan ribuan anggota Banser NU Pamekasan itu pun ditanggapi masyarakat.


Sebagian besar menolak adanya insiden tersebut, namun banyak yang sependapat dan mendukung langkah Banser NU Pamekasan.


Dalam narasi yang beredar, penolakan terhadap Ustaz Hanan Attaki dipicu beberapa permasalahan.


Satu di antaranya adalah ketika Ustaz Hanan Attaki salah memilih diksi hingga menyebut 'Musa adalah preman para nabi' dalam ceramahnya pada tahun 2019.


Atas kesalahan tersebut, Ustaz Hanan Attaki secara terbuka telah meminta maaf lewat media sosialnya.


Permintaan maaf itu pun diposting kembali oleh akun @GojekMilitan.


Dalam video yang beredar, Ustaz Hanan Attaki menyampaikan permintaan maafnya atas kesalahan yang diperbuat.


Dirinya mengaku keliru dan tidak bermaksud menghina nabi Musa.

"Saya ingin ngucapin terima kasih buat semua temen-temen atas nasehat dan sarannya yang berkaitan dengan diksi dalam ceramah saya, salah satunya adalah kata-kata 'Musa sebagai premannya nabi'. Saya renungkan sebagai kekeliruan dalam memilih diksi, tapi tidak ada sedikitpun unsur kesengajaan untuk menghina ataupun mencela Nabi Musa Alaihissalam dan para anbiya," ujarnya. 


Diksi 'preman' yang ditujukannya kepada Nabi Musa dijelaskannya untuk menggambarkan kekuatan fisik dan tenaga yang dimiliki Nabi Musa.


Bukan imej negatif dari istilah Preman yang digunakannya.


"Karena kalau kita mendengar kalimat itu secara lebih panjang atau lebih lengkap, jelas saya di situ saya sedang berbicara tentang kehebatan Nabi Musa dari sisi tenaga atau fisiknya, hanya saya keliru memilih istilah preman yang tadi saya pikir-yang tadi saya anggap istilah itu adalah istilah untuk kekuatan fisik, bukan lebih kepada imej moralnya," ungkap Ustaz Hanan Attaki.


Atas hal tersebut, dirinya menyampaikan Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza yang berarti semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik.


Selain itu, dirinya beristigfar atas kekeliruan dan kesalahan yang terjadi.


"Untuk itu saya mengucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza kepada temen-temen semuanya dan Astaghfirullahaladzim atas kesalahan ini, mohon maaf atas kesalahpahaman ini," jelasnya.


Viral Penolakan Pengajian Ustadz Hanan Attaki


Diberitakan sebelumnya, sebuah video dengan narasi massa menolak kedatangan Ustadz Hanan Attaki untuk ceramah di Pamekasan, Madura, Jawa Timur viral di media sosial.


Dalam video yang beredar di media sosial, tampak massa yang menyerukan kata "revolusi".


Massa yang datang ini pun mengenakan seragam Banser NU.


"Penolakan Ustadz Hanan Attaqi ceramah di Gerbang Salam," tulis keterangan dalam video.


Dilansir dari Tribunmadura.com, insiden itu terjadi di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023).


Ustadz Hanan Ataki mendapat penolakan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pemekasan.


Hal itu pun dibenarkan oleh Ketua PCNU Pemkasan, Kiai Taufik Hasyim.


Menurutnya, penolakan itu berangkat dari keresahan masyarakat sekitar masjid yang akan didatangi oleh Hanan Ataki.


Karena kedatangan Hanan Ataki dinilai dapat memecah suasana kerukunan dan kekeluargaan yang telah berjalan baik.


Hanan Ataki juga sempat ditolak untuk ceramah di beberapa kota di Jawa Timur.


Yaitu di Kabupaten Sumenep, Jember, Gresik dan lainnya.


"Kami harap panitia bisa tahu diri dan tidak memaksakan kehadiran ustaz ini. Melihat perkembangan di masyarakat, khususnya masyarakat Desa Laden, setelah saya menerima laporan dari tokoh di sana,” kata Kiai Taufik Hasyim.


Pengajian Tetap Berlangsung


Berbeda dengan pernyataan Maltuful Anam, sebuah video yang merekam momen di area dalam Masjid Al-Muttaqien tersebar luas di media sosial.


Dalam video yang diunggah Hisyam Mochtar lewat akun twitter @HisyamMochtar itu terlihat suasana pengajian yang dihadiri Ustaz Hanan Attaki sangat meriah.


Salawat Nabi Muhammad terdengar dikumandangkan ratusan jemaah yang memadati seluruh area masjid.


"Acara pengajiannya akhirnya tetap jalan dengan pengamanan ketat laskar Sakerah Madura. Sebenarnya mereka itu cuma gede bacot doang...," tulis Hisyam Mochtar. 


Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved