Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Terseret Insiden Kematian Mahasiswi Cianjur, Sopir Audi A8 Akhirnya Buka Suara!


Sopir Audi A8 yang dikaitkan dengan kematian Mahasiswi FH Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur Selvi Amalia Nuraeni buka suara, Sugeng (43) sang sopir menjelaskan kronologi kejadian yang kemudian mengarah kepada kendaraan yang dia kemudikan.


Sugeng menjelaskan detik-detik kejadian tersebut secara rinci kepada sejumlah awak media di salah satu rumah makan di kawasan Cianjur.


"Nama saya Sugeng, saya adalah driver Audi yang diberitakan selama ini. Saya selaku pengemudi mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya, bahwa saya masuk ke dalam iring-iringan bukan saya menerobos atau memaksa, merangsek masuk ikut iring-iringan tidak, itu semua atas sepengetahuan bapak, suami dari ibu bos saya yang saya bawa. Saya sebagai pengemudi," kata Sugeng kepada awak media, Jumat (27/1/2023).


Sugeng tidak menjelaskan secara rinci siapa sosok 'bapak' yang ia sebut mengetahui kendaraannya masuk ke dalam iring-iringan saat itu.


"Dikarenakan ada pihak dari suami dari ibu ini bos saya. Saya mengikuti, saya mengira dan melihat saat itu tidak ada lagi mobil dari anggota, saya berjalanlah seperti biasa mengikuti iring-iringan. Bukan berarti saya liar, karena saya mengikuti dan memang diketahui bapak yang di depan," ujarnya.


Sugeng menjelaskan saat itu, dalam iring-iringan kendaraannya berada paling belakang. Tidak ada kendaraan lain yang mengikuti.


"Begitu mendekati TKP, jarak dua mobil di depan saya, saya melihat perempuan pakai motor sudah oleng. Entah bagaimana oleng seperti mau jatuh. Dalam hitungan detik, karena jarak sudah dekat, ini jarak saya terhalang dua mobil, saya spontan ke kiri. Kendaraan saya menghindar," tutur Sugeng.


"Di belakang saya langsung melaju tanpa berhenti. Saya mau memelankan kendaraan karena terdengar suara. Maksud saya memelankan kendaraan karena saya ingin memeriksa. Saya ini driver dan mobil itu adalah tanggung jawab saya. Kalaupun ada nanti percikan atau lecet, saya yang harus mengganti rugi kepada bos," ucap dia menambahkan.



Sugeng mengatakan posisinya saat itu baru saja bekerja sekitar satu minggu.


Dia khawatir kendaraannya terkena benturan atau lecet. Ia spontanitas mengurangi kecepatan kendaraannya.


"Apalagi saya bekerja baru satu minggu. Nah disangka warga di situ karena saya memelankan, bukan saya berhenti. Saya memelankan kecepatan karena saya di bawah 40 - 30 (kilometer per jam) kecepatan saat itu. Karena kondisi di TKP memang ramai dan padat, karena macet lah, enggak mungkin kecepatan saya di atas 50 apalagi 80 kilometer per jam. Saya di bawah 40, pelan. Jarak sekitar satu kilometer, tiba-tiba sebelah kiri warga banyak mengejar," ujar Sugeng.


Saat itu, Sugeng membawa perempuan majikannya dan anak kecil. Dia memilih berhenti begitu melihat ada sejumlah orang yang mengejar mobilnya.


"Karena saya merasa membawa bos majikan dan ada anak kecil di dalam, saya kooperatif berhenti ke pinggir. Saya hentikan mobil, saya refleks ambil handphone. Saya rekam video, saya turun dari kendaraan. Orang (yang mengejar) tersebut langsung marah-marah dan menuduh saya pelakunya. Itu lah katanya, pak helmnya (korban) hancur, bapak harus tanggung jawab bla bla bla segala macam lah," tutur Sugeng.


Dia kemudian menjelaskan detail kejadian dan bersama dengan sejumlah orang mengecek kendaraan yang ia kemudikan.


"Karena saya menjaga emosi masyarakat yang notabene ya langsung men-judge begitu tanpa pembuktian. Saya ajak untuk membuktikan. Saya terangkan, pak bapak-bapak semua ini mobil yang saya kemudikan mobil sedan jenis Audi, ceper pak rendah banget, kita cek dulu deh apakah betul yang bapak tuduhkan kepada saya saya menabrak korban. Cek dulu pak, saya ada bukti semua video ada. Tidak ada lecet, tidak ada penyok. Termasuk ban, semua dikelilingi mobil itu, tidak ada pak. Bukti-bukti tidak ada. Jadi yang dituduhkan itu semua tidak benar," kata Sugeng.


Akhirnya, menurut Sugeng, pria yang mengejar ini meminta maaf dan mengakui telah salah paham karena mengira mobil Audi yang menyebabkan kecelakaan.


"Maaf pak saya salah paham saya salah kejar mobil silahkan lanjutkan perjalanan (Sugeng menirukan perkataan pihak yang mengejar). Karena saya merasa tidak melakukan penabrakan. Saya berjalan seperti biasa dan jarak dari tempat kejadian itu saya masuk pintu Tol Padalarang, jarak jauh kan pak posisi padat. Kalau ia saya pelaku sudah kena dikejar, sudah tancap gas pak," ucap Sugeng.


Sumber Berita / Artikel Asli : detik

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved