Jabatan mentereng mantan Kapolri Idham Azis yang namanya terseret isu perang bintang kini kembali jadi sorotan.
Nama Idham Azis mendadak terseret usai disebut-sebut oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa beberapa waktu lalu.
Di balik nama Idham Azis yang tengah mencuat, ternyata jenderal (purn) bintang empat itu memiliki jabatan mentereng.
Sederet jabatan yang cukup gemilang selama Idham Azis di Polri ternyata memang benar-benar tidak bisa dipandang sebelah mata.
Perlu diketahui, Idham Azis juga sempat menangani kasus besar di Indonesia, salah satunya terkait bom Bali II (2005).
Berikut jabatan mentereng Idham Azis selama bertugas di Polri.
02-12-1988: Pamapta Kepolisian Resor Bandung
15-01-1989: Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
28-04-1991: Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
05-04-1993: Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
01-07-1999: Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
27-08-2001: Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
08-05-2002: Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
14-12-2002: Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
25-02-2003: Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
10-09-2004: Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
14-10-2004: Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
03-06-2005: Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
17-01-2006: Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
09-06-2008: Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
29-09-2010: Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
25-03-2013: Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
03-10-2014: Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
28-02-2016: Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
23-09-2016: Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
20-07-2017: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
22-01-2019: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
01-11-2019: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Diketahui, nama Idham Azis juga semakin membuat heboh setelah banyak dugaan ia terlibat dalam pembentukan Satgassus Merah Putih yang kini sudah dibubarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tidak sampai di situ, nama Idham Azis semakin buat gempar usai dirinya disebut-sebut sebagai 'kakak asuh' mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Isu liar Idham Azis menjadi sosok 'kakak asuh' Sambo ini juga mencuat setelah mantan Kadiv Propam itu terseret rekayasa pembunuhan ajudannya sendiri, Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Munculnya dugaan Idham Azis sebagai kakak asuh adalah setelah Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso sempat berikan sinyal.
Kuat dugaan, Idham Azis dan Ferdy Sambo memiliki kedekatan selama di Polri. Lalu Ferdy Sambo juga mendapatkan posisi strategis di Satgasus Merah Putih.
“Idham Azis ini yang katanya biasa disebut kakak asuh (Ferdy Sambo),” kata Sugeng dalam diskusi di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Sugeng menjelaskan, pada periode pertama Ferdy Sambo menjabat sebagai sekretaris Satgasus ketika Pak Tito sebagai Kapolri dan Kasatgasusnya Idham Azis. Namun, seketika Ferdy Sambo langsung ditunjuk menjadi Kasatgasus Merah Putih saat Jenderal Idham Azis didapuk menjadi Kapolri.
“Ketika Idham Azis menjadi Kapolri, Sambo menjadi Kasatgasus sampai dengan 3 periode Kasatgasus. Yang terakhir ditandatangani 1 Juli 2022, peristiwa (penembakan Brigadir J) terjadi 8 Juli 2022. Ada apa?” jelasnya.
Kendati begitu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo juga sempat menjawab keraguan terkait isu liar adanya kakak asuh Ferdy Sambo tersebut.
Menurut Irjen Dedi Prasetyo isu kakak asuh pelindung Sambo hanyalah dugaan belaka.
Hal ini dijelaskan usai mendapatkan informasi dari Propam maupun Dirtipidum Brigjen Pol Andi Rian.
Nama Mantan Kapolri Idham Azis disebut-sebut dalam sidang pembunuhan Brigadir J-Istimewa-Humas Polri
"Terkait kakak asuh, adik asuh itu kan kembali lagi hanya dugaan," ujar Irjen Dedi Prasetyo, dilansir pada Jumat 23 September 2022.
"Tapi yang jelas saya sudah berkoordinasi dengan Pak Dir (Dirtipidum) maupun Propam itu tidak ada," tegas Jenderal bintang dua itu.
Ia juga menekankan agar publik jangan sampai menyebarkan asumsi.
"Jangan melenceng dari pokok substansi," ucapnya.