Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Haris Azhar Ungkap 'Agenda Rahasia' Omnibus Law Demi Kuasai Gunung Emas Papua: Oknum Pemerintah Pusat Sadar


  Advokat dan intelektual Indonesia Haris Azhar mengungkap sisi gelap dari kepemilikan para pejabat tinggi negara di Jakarta terhadap 'Gunung Emas Papua'.

Haris Azhar cukup menyayangkan bahwa banyak kekayaan alam di tanah Papua yang tidak dibagi secara merata ke para warga yang ada di sana.

Bahkan berdasarkan investigasi Haris Azhar secara pribadi, ia menemukan adanya 8,1 juta ton emas di gunung emas papua yang ternyata diam-diam dimiliki oleh pejabat negara.

Apa yang ia ketahui itu merupakan suatu hal yang sangat mengecewakan, dengan kekayaan alam yang luar biasa tentu saja mekanismenya tidak boleh seperti itu seharusnya.

Ia mengungkapkan bahwa di Kabupaten Intan Jaya, Papua saat ini masih terdapat banyak emas meski digali dengan hanya menggunakan tenaga manusia saja tanpa mesin.

"Kemarin saya ditanyain ketua tim kemanusiaan untuk investigasi pembunuhan pendeta Yeremiah, pak pendeta ini menurut saya luar biasa, dia hanya hidup di satu kampung tapi dia intelektual di Intan Jaya," kata Haris Azhar.

"Dan Intan Jaya kan daerah yang penuh dengan emas, ya dan kaya itu daerah. Konon katanya dapat batu saja itu sudah bisa punya kandungan emasnya itu," sahut Refly Harun.

"Di Papua, termasuk Intan Jaya itu kalau saya ngobrol sama salah seorang narasumber, itu kita nggak perlu pakai mesin jadi ngegali manual aja pakai tenaga manusia itu bisa ketemu yang warna kuning-kuning, kuning-kuningnya itu emas ya," jelas Haris Azhar.

Kemudian aktivis dari Koordinator KontraS membeberkan investigasi tersebut yang mana ia menemukan satu data yang sangat profesional bahwa di Intan Jaya ada satu gunung besar merupakan bagian dari urat kandungan emas yang ada di daerah pegunungan tengah Papua.

Akan tetpi gunung emas itu disebut oleh sejumlah pejabat Papua sudah dimiliki oleh pejabat tinggi yang berasal dari Jakarta.

"Untuk kandungan (emas) di kabupaten itu 8,1 juta ton dan ketika saya verifikasi ke sejumlah pejabat di Papua dalam konteks investigasi itu mereka bilang.. saya nggak perlu nyebut nama ya, ini mainannya si ini, pejabat tinggi di Jakarta," sebut Haris Azhar.

"Tapi ada pejabat tinggi, sebut saja kembang malang, jadi memang dia sudah siap bawa investor untuk menggali emas itu"

"Nah Intan Jaya, 10 hari yang lalu saya ke sana, itu ada 8 distrik, 8 kecamatan, 4 sudah kosong.. ketakutan mereka (warga di sana), menuji ke sini ke Pak Mahfud MD bilang masyarakat mengharapkan TNI, makanya dikirim terus, padahal hasil investigasi saya mereka trauma dengan TNI," papar Haris Azhar.

Sebelumnya Haris Azhar juga mengatakan adanya warga Papua yang 'ditendang' dari wilayah tempat tinggalnya karena maraknya praktik sawit dan praktik tambang yang merupakan kepentingan orang luar yang masuk ke dalam sana.


Haris Azhar bongkar pemilik gunung emas Papua, di mana 8.1 juta ton emas mainan pejabat tinggi Jakarta.-google earth-

Menurutnya dengan Undang-undang Hak Cipta Kerja (UU Ciptaker), maka di atas kertas warga Papua menjadi lebih 'terperangkap'.

"Cipta kerja untuk para investor, karena kan yang dapat kerja sebenarnya mereka (pejabat tinggi Jakarta), nah jadi memang Papua ini dugaan saya cipta kerja ini adalah salah satu targetnya adalah membobol Papua," tandasnya.

"Jangan-jangan pemerinta pusat sendiri nggak begitu sadar? Walaupun mungkin beberapa oknum sebagian dari itu sih (tahu)," ucap Refly Harun di kanal YouTube-nya.

"Kalau dari investigasi saya sendiri sih mereka (oknum pejabat pusat) sadar," tutur Haris Azhar sedikit meluruskan pernyataan Refly Harun.

Refly Harun dan Haris Azhar saling berdiskusi terkait gunung emas di Papua lewat video YouTube berjudul "BONGKAR 'AGENDA RAHASIA' OMNIBUS LAW! HARIS AZHAR SEBUT PEJABAT KUASAI GUNUNG EMAS DI PAPUA! SIAPA?!" yang diunggah pada Jumat, 11 November 2022.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved