Di tengah krisis global yang terjadi hari ini, kondisi ekonomi dunia semakin sulit, bahkan muncul ancaman resesi pada tahun depan. Meski begitu ekonomi Indonesia tetap diproyeksikan tumbuh.
Begitu yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan Executive Chairman World Economic Forum (WEF) Profesor Klaus Schwab di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja pada Sabtu (12/11).
Pada kesempatan itu, Jokowi menyinggung soal kondisi ekonomi dunia yang saat ini masih menghadapi situasi yang sulit ditambah dengan adanya ancaman resesi ekonomi dunia tahun depan.
“Berbagai krisis termasuk perang di Ukraina sebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, tapi di tengah kondisi tak menentu ini alhamdulillah ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh tahun ini dan tahun depan,” ujarnya, seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Schwab yang telah mengusulkan dirinya sebagai penerima Global Citizen Award.
Jokowi juga mengapresiasi komitmen Schwab untuk menghadiri KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
Selama pertemuan, Jokowi ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.